Saturday, May 3, 2014
Hari Pertama Memperoleh Kartu Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan
Bukanlah bermaksud berharap sakit, tetapi mendapatkan kartu asuransi kesehatan National Health Insurance merupakan kegembiraan tersendiri bagiku selama tinggal di Taiwan ini, dan aku yakin bagi teman yang lain juga demikian adanya.
Kartu Asuransi ini baru bisa diperoleh oleh penduduk asing di Taiwan jika sudah sampai 6 bulan lamanya tinggal di negeri ini. Terhitung mulai awal kita masuk dan terdata oleh imigrasi Taiwan di bandara.
Aku masuk ke Taiwan pada tanggal 25 Oktober 2013 sehingga 25 April 2014 genap 6 bulan aku berada di Taiwan ini. Namun aku baru mendapatkan kartu tersebut hari ini, telat seminggu mungkin itu disebabkan oleh waktu pengiriman.
Untuk asuransi ini memang kita harus membayar tiap bulannya. Namun aku tidak tahu jumlahnya berapa karena sudah dimasukkan dalam faktur biaya kuliah dan semuanya dibayar oleh pemerintah RI melalui beasiswa DIKTI.
[caption id="attachment_1173" align="aligncenter" width="373"] Kartu Asuransiku. Maaf aku coret-coret, takut disalah gunakan. :-D[/caption]
Dengan mendapat kartu ini tentunya sangat meringankanku jika seandainya aku nanti jatuh sakit di negara ini. Menurut informasi yang aku peroleh, kalau kita berobat ke klinik kita hanya perlu membayar 100 NT atau 150 NT untuk sekali periksa dan lengkap dengan obat-obatnya.
Saya dengar cerita ada seorang teman yang harus dioperasi besar, jika tanpa kartu ini harganya bisa mencapai 100 ribu NT (sekitar 38 juta Rupiah). Namun karena ada asuransi ini maka dia hanya perlu membayar 10 ribu NT. Bayangkan dengan tanpa asuransi kita harus bayar 10 kali lipatnya. Dan ada lagi teman yang berobat ke klinik gigi, Dia harus membayar 1000 NT karena belum mempunyai kartu ini, kalau sudah ada kartu asuransi mungkin bisa sepertiganya.
Sependek pengetahuanku, semua klinik yang berada di Taiwan menerima pasien dengan asuransi nasional. Pengalaman kemarin ketika aku berobat ke salah satu klinik di dekat kampus, mereka menanyakan kartu asuransiku. Aku bilang kalau aku belum mempunyainya karena belum sampai 6 bulan aku tinggal di Taiwan ini.
Setiap klinik yang menerima asuransi nasional pasti mereka memasang papan reklame yang berlogo National Healt Insurance. Bukan hanya klinik umum, namun klinik spesialis juga banyak aku jumpai memiliki logo ini di depannya; seperti klinik mata dan gigi.
[caption id="attachment_1174" align="aligncenter" width="600"] Salah satu Klinik yang melayani National Health Insurance di kota Kaohsiung, lihat ada logonya kan.?[/caption]
Sekali lagi bukan bermaksud ingin sakit, namun dengan adanya asuransi ini paling tidak mengurangi kecemasanku jika seandainya aku jatuh sakit di suatu saat. Sungguh tak dapat dipungkiri betapa sedihnya dan tertekannya jika kita sakit di perantauan. Walaupun ada teman tentu berbeda halnya dengan keluarga yang sudah sangat mengerti kita.
Selama 8 bulan di Taiwan ini aku sudah pernah sakit sekali; yaitu pada awal semerter kedua kemarin. Sebenarnya sakit sudah sejak masih berada di kampung halaman ketika pulang libur musim dingin yang lalu, cuma pas ketika mau berangkat badanku sudah agak mendingan dan demamku pun turun.
Dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Taipei sebenarnya badanku sudah tidak enak, namun untung bagiku ketika melintasi di depan sensor suhu di bandara temperatur badanku normal, kalau tidak maka aku mesti diperiksa dulu untuk pengecekan, jangan-jangan aku membawa penyakit menular dan akan menjangkiti warga Taiwan. Tapi Alhamdulillah aku lolos karena suhu badanku normal ketika itu.
Setelah tiga hari sekujur badanku terasa sakit, lebih-lebih di bagian punggungku. Demam pun datang disertai muntah-muntah, dan perutku sakit dan kembung. Minggu itu aku tidak bisa makan apa-apa, bahkan mencium bau makanan pun bisa membuat aku muntah. Sudah lama aku tidak sakit sedemikian. :-(
Saat itu pikiranku sudah terbayang kemana-mana; kalau-kalau sakitku parah bagaimana ya? siapa yang akan mengurusiku di sini? terus biaya berobat bagaimana?. Bahkan lebih parah lagi sampai terbersit tanya di hatiku saat itu; kalau aku mati di sini bagaimana ya?. Karena aku memang suka berlebihan dalam hal kecemasan, tetapi aku yakin itu semua bisa terjadi dalam pikiran semua perantau walaupun mungkin intensitas saja yang berbeda-beda.
Kala itu aku belum mempunyai kartu asuransi ini karena belum sampai 6 bulan aku tinggal di Taiwan. Aku berobat ke klinik di dekat kampusku. Di klinik itu aku harus membayar 300 NT dengan obat-obatan untuk 3 hari minum. Namun sampai 3 hari berlalu aku tidak kunjung sembuh, badanku masih sakit semua walaupun demamku sudah agak turun. "Aku harus berobat lagi," pikirku, maka aku berencana akan ke klinik lagi tapi tidak ke klinik itu lagi.
Untuk yang kedua ini aku mengajak temanku yang asli Taiwan dengan harapan dia tahu doktor yang bagus. Dia mengajakku ke klinik yang agak jauh sedikit dari kampus. Sehingga kami berangkat dengan motor (honda kalau di Aceh). Aku harus membayar 350 NT dengan obat yang lumayan banyak. Aku tidak tahu untuk berapa hari konsumsi diberikan di situ, karena sekitar 2 hari aku miminumnya sakitku sudah sembuh dan sudah bisa makan walaupun harus kukunyah 30-an kali, untuk menghindari sakit perut lagi.
Itu adalah sepenggal kisah tentang perjalanan sakit pertamaku di Taiwan dan semoga itu adalah yang terakhir. Beban psikologis sangat berat jika sakit ketika jauh dari keluarga. Walaupun sudah ada kartu asuransi biarlah dia hanya menjadi penghibur dan penebal dompetku saja.
Baiklah teman semua, selamat akhir pekan....... :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment