Friday, October 3, 2014

Ada Yang Bertanya Tentang Kapan Puasa Arafah, Ini Jawaban Saya


Sumber
Mendekati puasa Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha adalah waktu-waktunya bingung bagi sebagian masyarakat. Ada yang bingung benaran namun ada juga yang pura-pura bingung. Yang bahaya sebenarnya yang pura-pura bingung karena di hatinya sudah ada jalur keyakinan yang akan diikuti, namun masih juga bertanya sana-sini.

Kalau yang bingung benaran ketika bertanya dan dijawab maka dia akan mendapatkan kemantapan hati dan akan mengikutinya. Bagi yang pura-pura bingung, setelah bertanya dan dijawab maka akan dia lanjutkan dengan perdebatan. Nah tipe yang semacam ini yang membikin kisruh suasana, karena dia bertanya hanya untuk mengetahui bahwa kita itu berada sebelah mana.

Fikih itu adalah tempatnya khilafiah, karena pemikiran manusia yang sangat dinamis tidak mungkin untuk disatukan. Namun kalau khilafiah itu merupakan hasil ijtihad, Islam telah jauh-jauh hari menegaskan: kalau hasil ijtihad, jika benar maka fahalanya dua dan jika salah fahalanya satu. Atau jangan-jangan kita ingin memaksakan diri agar selalu dapat fahala dua ?. Janganlah terlalu berlebihan, Allah Maha mengetahui kemampuan hambanya.

Dalam beribadah, meyakini kebenaran apa yang kita lakukan adalah wajib. Tetapi meyakini pendapat yang lain adalah salah itu tidak perlu. Beribadahlah dengan penuh keyakinan dengan tetap menghargai pendapat saudara Islam kita yang lain.

Masalah puasa arafah dalam beberapa hari ini menjadi salah satu trending topik di Indonesia. Hal ini karena hasil sidang istbat pemerintah RI memutuskan Idul Adha jatuh pada hari Minggu 5 Oktober 2014. Sementara Arab Saudi memutuskan sehari sebelumnya, yaitu 4 Oktober 2014.

Oleh karenanya, karena Arab merupakan tempat ibadah haji otomatis wukuf akan jatuh pada hari Jumat. Ini yang membikin bingung sebagian masyarakat kita. Kapan kita harus berpuasa arafah ? apakah ikut hari wukuf di Arab, yaitu hari Jumat ?. Ataukah ikut 9 Zulhijjah yang telah diputuskan oleh masing-masing negara ?, Seperti Indonesia memutuskan hari arafah jatuh pada hari Sabtu 4 Oktober.

Kebingunan ini yang mendasari salah satu teman untuk menghubungi saya melalui inbox facebook. Saya mengutarakan pendapat saya dari hasil eksplorasi terhadap pendapat para tokoh yang saya kenal sangat berkompeten di bidangnya, Sehingga saya mengambil kesimpulan bahwa puasa arafah itu tidak terikat dengan peristiwa wukuf.

Hal ini karena puasa arafah itu lebih dulu disyariatkan ketimbang haji. Puasa arafah disyariatkan di awal hijrah sedangkan Rasulullah baru melaksanakan haji beberapa tahun kemudian. Beliau SAW melakukan puasa arafah pada tanggal 9 Zulhijjah bukan ketika wukuf karena saat itu belum ada yang wukuf karena belum ada yang haji. Terkait tanggal 9 Zulhijjah, itu ditentukan berdasarkan hasil rukyah hilal ketika itu, yang tentu akan berbeda untuk setiap daerah. Seperti yang dialami oleh Indonesia hari ini.

Demikian Semoga bermamfaat, Saya dan keluarga mengucapkan Selamat Idul Adha 1435 H, Mohon maaf lahir dan batin..

No comments:

Post a Comment