Rebung, yang dalam bahasa Aceh disebut reubong trieng dan bung pring dalam bahasa Jawa, adalah salah satu jenis sayur yang sangat diminati di Taiwan. Saya termasuk orang yang sering makan rebung di sini di warung makan vegetarian.
Cuma ada yang unik di pikiran saya. Di setiap warung makan mesti ada sayur rebung. Hal ini yakin tidak terjadi di Indonesia. Jarang warung yang menyediakan sayur rebung karena mendapatkannya tentu tidak mudah. Dan di pasar pun jarang-jarang ada.
Saya jadi curiga kalau rebung di Taiwan itu dibudidayakan. Tidak seperti di Indosesia yang hanya mengambil anak bambu itu yang tumbuh secara liar. Hal ini karena setiap hari dan di setiap warung mesti ada sayur rebung.
Di tempat tinggal saya saja, Aceh, yang banyak pohon bambunya sungguh sangat sulit mendapatkan rebung di pasar-pasar sayur. Kalau pun ada hanya waktu-waktu tertentu saja. Hal ini karena memang sangat sulit mendapatkan rebung itu.
Punya rumpun bambu di kebun pun belum tentu mau mengambilnya, karena harus di ambil dengan cara menerobos kumpulan ranting-rantingnya. Itupun kalau rebung yang tumbuh di pinggir. Kalau tumbuh di bagian tengah rumpun, maka tidak ada cerita untuk mengambilnya.
Rebung di warung vegetarian |
Tertarik memang, jadi ingin tahu bagaimana cara membudidayakan rebung. Banyak yang suka rebung di Indonesia.
No comments:
Post a Comment