Sunday, October 5, 2014

Warung Vegetarian, Alternatif Masakan Halal Di Taiwan


Kalau berbicara tentang warung vegetarian tentu ga ada bosan-bosanya bagi saya. Soalnya warung inilah yang membuat saya nyaman tinggal di Taiwan dan terbebas dari belenggu makanan tak halal. Warung vegetarian adalah warung bebas daging, dari daging sapi sampai kerang, tapi telur masih bisa.

Ada beberapa teman sering menyebutkannya dengan kata "veji" ("e" dibaca seperti "e" terakhir dalam kata "mengejek"). Mungkin itu sebutan untuk singkatannya, yaitu VG. Untuk informasi kepada calon pelanggan, warung vegetarian biasanya memasang logo "SuShi" yang dalam karakter Mandarin bisa dilihat seperti di bawah ini:

Kharakter Mandarin untuk vegetarian
Karena isinya hanya menu berbahan nabati maka jangan coba-coba cari daging di warung ini. Dan jangan coba-coba pula membawa daging untuk dimakan di warung ini, karena ada sebagian pelanggan adalah penganut aliran vegetarian. Mereka tidak makan daging bukan karena kesehatan, namun karena kepercayaan yang mereka anut yang melarangnya untuk makan daging. Jadi hormatilah mereka.

Bagi seorang muslim tentu sangat terbantukan dengan keberadaan warung ini. Muslim itu kan hanya boleh makan daging yang disembelih oleh orang Islam dan Ahlul Kitab. Jadi jika disembelih oleh selain orang itu maka tidak boleh dimakan. Ini belum lagi bicara soal daging babi, mengingat hampir semua warung non-veji pasti memasak dan menjual menu daging babi. Jadi untuk muslim, veji lah yang aman untuk dikonsumsi di Taiwan ini.

Beruntung diriku sobat, kampus National Kaohsiung University Of Applied Sciences dikelilingi oleh empat warung veji. Menakjubkan ya ? Menunya juga lumayan enak untuk standar selera anak kos. Harganya juga sangat terjangkau dengan isi kantong mahasiswa, rata-rata berharga 50 NT (+- Rp. 20 ribu). Itu lumayan murah untuk harga satu porsi nasi di luar negeri.

Namun jangan kaget jika anda melihat ada menu yang mirip daging di warung veji ini. Itu bukan daging, itu hanya daging bohong-bohongan yang diolah dari bahan nabati dan dibuat serupa dengan daging. Mungkin ini maksudnya untuk menolong sebagian pelanggan yang belum terbiasa makan tampa daging. Jadi lidah mereka harus ditipu dulu dengan daging palsu.

Salah satu menu favorit saya di warung veji adalah nasi goreng. Aku suka rasanya yang sederhana dengan campuran telur, kedelai hijau, dan sosis. Untuk pendamping nasi goreng ini saya biasanya mengambil telur dadar dan tahu. Serta mi hun, kalau ada. Sehingga menunya menjadi meriah dan rame. Nasi goreng ini menjadi lebih asyik lagi kalau dibarengi dengan minum sop yang disediakan gratis di warung itu.

Nah, jadi jangan cemas kalau mau kuliah ke Taiwan. Warung vegetarian akan setia melayani anda.

No comments:

Post a Comment