Saturday, February 14, 2015

Gempa Itu Keras Sekali, Pengalaman Kedua Merasakan Gempa Di Taiwan

Gempa pertama hanya gelitikan kecil, tapi yang terjadi tadi malam begitu menakutkan. Gempa yang katanya sebesar 6,1 Skala Richter itu benar-benar membuat aku terlempar dari tempat tidur yang kusut dan kumuh itu.

Aku lari keluar yang diikuti oleh teman-teman lain. Dari lantai tiga meluncur tak sadar sampai ke luar asrama yang berlantai sepuluh itu. Suara gemuruh terdengar begitu keras ketika bangunan bergoyang bolak-balik dalam arah utara selatan (begitu yang aku rasakan segera setelah kaget dari tidur).

Sampai di luar asrama gempa sudah reda, terpikir ternyata berlari keluar bangunan hampir tak ada gunanya ketika gempa. Kalaupun gempa itu sampai mampu merobohkan bangunan asrama itu, itupun sudah terjadi sebelum saya sampai ke luar asrama. 

Akal sehatku memang macet tadi malam. Padahal menyusuri tangga dari lantai 3 ketika gempa sedang parah-parahnya adalah tindakan bodoh. Bukankah tangga adalah salah struktur paling tidak kuat dalam sebuah bangunan ?

Namun tidak mengapa lah. Minimal ini menjadi pengalaman. Berlindung di bawah tempat tidur justru lebih aman ketimbang lari kocar-kacir tanpa sadar benda-benda keras akan siap terjun dan mengenai kepala.

Tidak sampai dua menit di luar asrama kemudian saya masuk lagi karena teman-teman juga sudah masuk. Ketika itulah saya baru sadar ternyata saya tadi turun tanpa membawa kunci dan kartu pintu. Seandainya teman-teman lain tidak membawanya sudah pasti tidak bisa ke luar karena pintu baru bisa terbuka dengan kartu itu. Hehehe. Yang aku bawa hanya selimut tebal seragam tidur di musim dingin. Begitu terperanjat langsung lari bareng selimut. Hahaha.

Padahal bangunan di sini anti gempa. Paling tidak saya tahu dari struktur luarnya saja. Salah satunya di lab saya. Lab saya terletak di lantai dasar sehingga sangat jelas terlihat kalau bangunan ditopang oleh struktur baja yang kuat. Di gedung lain juga ada struktur semacam silinder hidrolik, saya duga itu adalah peredam getaran gempa agar cepat terserap sehingga tidak membahayakan bangunan dan penghuninya.

Ya, begitu lah. Taiwan ini adalah negara yang rawan gempa, sama seperti daerah kelahiran saya di Aceh.
Struktur baja pada bangunan di Taiwan
Silinder peredam getaran gempa pada salah satu gedung kampus NKUAS

No comments:

Post a Comment