Laptop itu saya bawa ke Taiwan, berharap mungkin masalah itu bisa hilang dengan sendirinya. Betapa hancur hatiku pada suatu hari ketika ingin mengerjakan tugas kuliah, keyboard tidak bisa bekerja. Dalam kondisi panik itu saya ingin mencoba instal OS lain saja. Siapa tahu OS-nya yang bermasalah. Bukan membaik, malah masalah bertambah lagi. Sedang asyik-asyik bekerja, komputer langsung restart sendiri dan muncul error layar biru (error blue screen).
Pada saat itu saya masih mengira yang rusak adalah OS-nya, siapa tahu ASUS tipe baru agak selektif dengan OS yang tidak jelas asal muasalnya. Maka saya membeli Windows di www.microsoftstore.com untuk mendapatkan windows berlisensi. Saya membelinya dengan harga lumayan murah karena bisa beli melalui email kampus dengan domain @kuas.edu.tw. Harganya Rp. 650,000, Windows 8.1 Pro for Student.
Setelah instal, laptop saya berjalan normal. Namun setelah beberapa saat ternyata masalah timbul lagi. Garis di desktop datang lagi. Sebenarnya garis itu tidak mengganggu kerja saya. Cuma bikin malu saja kalau pas presentasi garis di desktop yang kadang-kadang muncul dan tidak nyaman.
Akhirnya saya memutuskan untuk membawanya ke service center Asus yang berada Kaohsiung Main Station. Letak service center ini tidak begitu jauh dari stasiun Kaohsiung, kira-kira 600 meter ke Timur. Dari Stasiun Kaohsiung jalan kaki 10 menit sampai. Beruntung garansi dari Asus yang saya beli bersifat global, jadi berlaku ke seluruh dunia.
Sudah dua hari ini laptop saya tidur di service center itu. Kalau sudah siap katanya nanti saya ditelpon.
Tidak bisa booting |
Muncul garis putih ketika ganti tampilan |
Suasana di dalam Asus Service Center Kaohsiung Taiwan |
No comments:
Post a Comment