Friday, May 29, 2015

Kertas Bekas

Kemarin saya membeli pulsa AC di kantor administrasi kampus NKUAS. Ada yang unik, Mereka mencetak kertas formulir pulsa di atas kertas bekas. Maksud kertas bekas di sini adalah lembaran kertas yang salah satu permukaannya sudah ada tulisan lain.

Padahal di tempat kita kertas semacam ini tidak akan kita gunakan lagi. Apalagi untuk formulir yang berkaitan dengan keuangan. Pasti cari kertas baru.

Bagi orang Taiwan, kertas bekas baru masuk ke tong sampah jika kedua halamannya sudah tidak kosong lagi. Kalau baru satu halaman saja yang terisi, maka mereka masih tetap menggunakanya. Tidak akan membuangnya dulu.

Budaya ini tidak hanya saya temukan di kantor administrasi saja, di lab juga demikian. Kertas yang ada di printer biasanya kertas bekas. Kecuali kalau kertas bekas habis, baru mereka pasang kertas baru.

Jadi, kalau hanya untuk mencetak jurnal untuk membacanya, anggota lab dianjurkan untuk memakai kertas bekas saja. Kecuali untuk surat atau tulisan yang sangat penting baru memakai kertas baru.

Saya rasa ini bisa kita budayakan di Indonesia, ya? tidak membuang kertas bekas lagi. Untuk surat yang bersifat internal bisa kita cetak di atas kertas bekas saja. Lumayan mengurangi separuh anggaran untuk kertas.

Borang pembelian pulsa AC

No comments:

Post a Comment