Saya kaget dan menolak. Tapi sayang, tukang servis di Taiwan ini sama sekali tidak bisa berbicara bahasa Inggris. Aku juga sama, tidak bisa berbahasa Mandarin. Percakapan kami benar-benar tidak nyambung. Saya bilang tidak mau, dia malah bilang kalau mesin yang akan digantinya ini lebih bagus.
Akhirnya saya pasrah, 600 NT melayang menuruti kehendak si tukang servis yang sampai sekarang, kalau ketemu dia, aku malas melihat mukanya. Betapa tidak, 600 NT itu kalau saya beli jam baru sudah lumayan bagus. Kebetulan tempat tukang servis itu dekat dengan kampus saya, NKUAS. Jadi hampir setiap hari aku melewati di depan tokonya. Tersiksa.
Wajar saja aku marah. Jam saya hanya kemasukan air sehingga kacanya disaput embun. Sedangkan mesinnya masih hidup. Saya maunya cuma dibuka dan embun yang menempel di kaca agar dibersihkan. Itu saja. Kok malah jadi harus ganti mesin. Saya yakin kalau saya ini ditipu.
Tapi biarlah. Dia banyak kehilangan calon pelanggan dari kalangan teman saya, yang akhirnya tidak jadi memberbaiki jam di situ. Takutnya, seharusnya ganti baterai malah disuruh ganti mesin.
Tidak lebih dari dua bulan berselang, setelah ganti mesin itu, jam yang naas itu rusak. Jarum skala detik dan menit berjalan lancar sementara jarum penunjuk jam los, tidak mau bergerak lagi. Sekarang jam itu saya simpan di Aceh dan tamatlah riwayatnya.
Oleh karena itu, saya berharap kalau barang elektronik Anda rusak (bukan hanya jam) lebih baik jangan perbaiki di Taiwan. Beberapa teman yang menggunakan jasa reparasi di Taiwan juga berakhir dengan kekecewaan. Di sini cocoknya langsung beli baru, rusak buang. Mengingat biaya perbaikan kadang lebih mahal dari biaya beli baru. Sudah mahal belum tentu bagus juga hasilnya. Seperti pengalaman saya.
Jadi, sekarang saya agak sedikit irit dengan jam. Tidak mau membeli jam mahal lagi. Lebih baik membeli jam murah, kalau rusak langsung saja buang. Beli jam mahal pun, di tangan saya, jarang bisa bertahan sampai setahun lebih. Kalau ga lecet, ya pecah karena sering jatuh.
Hari ini saya telah membeli jam tangan murah di sekitar Kaohsiung Main Station. Harganya sebesar 190 NT, atau sekitar Rp76.000. Mudah-mudahan tahan satu semester saja biar balik modal.
No comments:
Post a Comment