Friday, February 26, 2016

Romantika Musim Dingin Di Taiwan

Walaupun musim dingin di Taiwan sudah di penghujung, tapi hari ini (25/2/16) Taiwan masih tetap sejuk. Saya masih mengenakan jaket jika bepergian ke luar. Pun waktu tidur saya masih perlu selimut tebal dengan pakaian lengkap: celana trening, baju oblong, dan kaos kaki.

Sebaliknya, pada musim panas, saya hanya pakai celana pendek tampa baju saat tidur. Kipas angin di ujung kaki dengan kecepatan penuh menderu sampai pagi. Ini karena Kaohsiung adalah kota tergerah di Taiwan pada musim panas. Pada musim dingin, walaupun tak sedingin kota lain, cukup membuat aku kedinginan dan kadang jatuh sakit.

Di laboratorium, jika hanya saya sendiri, AC tidak pernah saya hidupkan pada musim dingin, karena memang ruangan tetap sejuk tampanya. Namun, karena ini adalah ruangan belajar bersama dan banyak mahasiswa dengan laku beraneka ragam, kadang di musim dingin pun AC tetap mereka hidupkan.

Aku tentu tak merajuk walaupun kedinginan. Aku memilih mengenakan jaket saja ketimbang bermusyawarah dengan mereka dalam masalah stelan AC. Istimewa pula, letak AC ini tak jauh dari tempat duduk saya. Ayunan pengarah angin pun ikut menyapu lokasi meja tempat saya belajar.

No comments:

Post a Comment