Usman Blangjruen: Kaohsiung - Medan, Catatan Perjalan Pulang Liburan Musim Panas (Bagian 1)

Loket Ubus

Sama seperti liburan musim dingin semester lalu, aku memilih pesawat Air Asia untuk terbang pulang ke tanah air. Pilihanku ini dikarenakan Air Asia adalah satu-satunya maskapai yang melayani jalur Taipei - Medan.

Namun sayang, aku kuliah di Kaohsiung sehingga harus pergi ke Taipei untuk menjangkau pesawat ini. Mereka tidak melayani penerbangan dari Kaohsiung.

Sementara teman-temanku yang pulang ke Jakarta bisa langsung naik pesawat dari Kaohsiung. Sangat mudah mendapatkan jalur pesawat ke Jakarta, namun tidak untuk daerah seperti Medan dan Banda Aceh.

Untung bagiku karena pesawat Air Asia ini melayani jalur Taipei - Medan dengan sistem fly through di bandara LCC Kuala Lumpur. Maksud fly through ini adalah ketika sampai di bandara LCC Kuala Lumpur kita langsung masuk ke ruang tunggu untuk naik ke pesawat lain menuju Medan.

Kalau bukan fly through kita harus keluar dulu di imigrasi Kuala Lumpur dan check in lagi sebagaimana penumpang biasa serta masuk lagi melalui imigrasi. Repot sekali bukan ?. Tentu, apalagi kita membawa banyak bagasi.

Aku akan pulang hari Selasa (17/6/2014). Karena di Taipe, aku harus berangkat pukul dua siang dari Kaohsiung Main Station dengan bantuan jasa "Ubus", salah satu perusahaan bis terbesar di Taiwan.

Harga tiket Ubus ini relatif murah dibandingkan dengan bis lain, hanya 420 NTD sudah sampai di bandara Taoyuan. Jalur bis ini adalah Kaohsiung Main Station - Zhongli - Bandara Taoyuan. Di Zhongli kita nanti dioper ke bis lanjutan menuju bandara Taoyuan.

Zhongli - bandara Taoyuan tidaklah jauh, bisa ditempuh dalam waktu 15 menit tepat sampai di depan pintu terminal 1 atau 2.

Tiket Ubus ini sudah aku beli tadi siang dan tiket pesawat tentu sudah aku beli satu bulan yang lalu dengan sistem online dengan menggunakan kartu debit Visa.

Agar murah, aku pulang dengan gaya backpacker, artinya tidak memesan makanan di kabin dan tidak mengambil bagasi. Sehingga nanti aku hanya pulang dengan satu tas rangsel dan satu tas jinjing kecil untuk mengisi surat-surat penting.

Harga tiket hanya 4500 NTD sampai ke Medan Kuala Namu (KMO). Aku berencana membeli nasi di warung Pak Zainal dan aku makan sesaat sebelum masuk ke pesawat.

Jadi di pesawat tinggal tidur saja. Karena waktu penerbangannya malam, waktunya tidur. Pesawat ini mengudara pada pukul 12 malam dan sampai di LCC Kuala Lumpur pukul 4.30 pagi dan tiba di Medan pukul 7.30 pagi itu juga.

Demikian dulu ceritanya, nanti aku sambung lagi ketika sampai di Bandara.