Tuesday, May 23, 2017

Beking atau Dekking?

Barusan saya baca berita di sebuah media daring yang mengutip langsung narasumber sebagai berikut: ".... Bahkan oknum aparat juga ada yang jadi beking..."

Saya rasa banyak orang menggunakan istilah "beking" untuk arti "perlindungan". Misalnya, "Penjual minuman keras itu memakai preman sebagai beking untuk memuluskan bisnisnya". Padahal yang benar itu adalah "dekking", bukan "beking".

Kata "dekking" berasal dari bahasa Belanda, yang artinya perlindungan. Saya secara tidak sengaja mendapatkan penggunaan kata "dekking" yang benar ketika dulu membaca buku "Aceh Sepanjang Abad Jilid 2", karya Bapak Muhammad Said. Tepatnya di halaman 218 cetakan 1985, baris ketujuh dari atas.

Beliau tentu sangat tahu asal muasal kata "dekking" ini karena memang beliau pernah hidup di zaman Belanda, sebagai penulis, dan juga wartawan senior yang tak diragukan lagi kemampuan bahasanya.

Kata "dekking" ini tidak diserap ke dalam Bahasa Indonesia sehingga tidak terdapat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Oleh karena itu, jika ingin menggunakan kata ini, maka seharusnya ditulis dengan huruf miring.

Dulu saat saya masih kecil sering mendengar orang tua menyebut dekking. Tapi saat itu saya menduga mereka itu salah mengucapkan kata itu. Seharusnya mau dikatakan beking, kemudian terucap dekking. Ternyata yang benar adalah dekking, bukan beking.

No comments:

Post a Comment