Sunday, June 8, 2014

Akhir Semester, Saatnya Kirim Uang

Seperti biasanya kalau sudah mendekati minggu-minggu terakhir semester aku mulai rajin memantau rate kurs mata uang Taiwan (NTD) terhadap Rupiah. Akhir semester adalah saat yang tepat untuk mengirim uang ke Indonesia karena sudah jelas jumlah uang yang tersisa dari hasil berhemat selama enam bulan lamanya.

Hari ini (Minggu 8/6/2014) saya pergi ke Main Station. Tujuan utama saya sebenarnya untuk makan di warung Pak Zainal. Namun sebelum menuju ke situ saya menyempatkan diri singgah di warung Index, warung Indonesia yang juga melayani pengiriman uang (remitensi). Maksud saya adalah untuk menanyakan rate NTD terhadap Rupiah.

Warung Index Kaohsiung, Taiwan

Sesampai di dalam warung ternyata begitu banyak teman-teman pekerja yang sedang antri untuk mengirimkan uang ke Indonesia. Saya menanyakan kepada salah satu mbak-mbak yang sedang antri di situ.

"Mbak, berapa rate-nya?," tanya saya

"391 Mas. Tapi di BNI 394 Mas. Cuma saya sekarang tidak tahu lagi di mana kantor BNI-nya. Dulu di sekitar sini. Sekarang tapi sudah pindah," Jawab perempuan itu sambil menunjukkan kepada saya isi SMS dari temannya. Di SMS itu tertulis "394 BNI".

Aku penasaran dengan BNI ini. Apakah Bank ataukah apa ?, karena setahu saya BNI tidak mempunyai cabang di Taiwan. Cabang BNI yang terdekat dengan Taiwan hanya berada di Hongkong.

Kemudian saya langsung keluar setelah mengetahui rate tersebut. Rate RP. 391/NTD itu sudah lumayan tinggi. Mengingat selama beberapa bulan terakhir rate hanya menari-nari di sekitar Rp. 370-an/ NTD.

Sekarang saya menuju ke warung Pak Zainal untuk makan siang. Sampai di sana aku menanyakan kepada Ibu Zainal tentang BNI ini. Dia memberitahu tempatnya kepada saya. Ternyata tidak jauh tempatnya dari warung itu. Hanya sekitar 350 meter. Saya berencana mau ke BNI itu namun setalah makan nantinya.
BNI Express Kaohsiung, Taiwan

Segera setelah makan saya bergegas pergi ke BNI itu dengan meminjam sepeda Pak Zainal. Setelah sampai di sana aku menoleh ke sana kemari mencari tulisan "BNI". Saya mendapatkannya, tulisan yang tertulis adalah "BNI Express Pengiriman Uang". Tidak ada embel-embel "Bank". Dan logo khas BNI juga tidak ada.

Setelah saya memarkirkan sepeda kemudian saya masuk ke dalam. Sampil melongok kesana-kemari sembari bertanya ke salah satu orang nasabah di situ.

"Berapa rate-nya mas ?"

"391 Mas"

"Ongkos kirimnya berapa ?"

"150 NTD"

"Itu untuk anggota atau umum ?"

"Di sini ga ada angota-anggota-an mas, siapa aja yang ngirim biaya 150 NTD"

"Oh. Makasih Mas"
Suasana di dalam BNI Express Kaohsiung, Taiwan

Dari percakapan di atas ternyata rate di BNI Express ini sama dengan di Index. Tidak ada beda di rate-nya. Namun di ongkos kirim Index mengenakan biaya 150 NTD untuk anggota dan 200 untuk umum. Jadi agar supaya murah ongkos kirim kita harus buat kartu anggota. Ini saya ketahui dari teman saya, karena saya belum pernah juga mengirim uang di Index.

Berarti Mbak yang tadi menerima informasi yang tidak benar ?. Atau mungkin memang benar-benar ada BNI yang lain ?. Yang benar-benar Bank BNI ?. Saya rasa tidak ada. Saya lihat di website resmi BNI bahwa mereka tidak mempunyai cabang di Taiwan.

Saya berkesimpulan untuk mengirim uang pada hari ini. Lumayan rate-nya tinggi. Saya langsung mengambil uang di ATM terdekat. Saya mengambil 100 ribu NTD dari ATM itu. Kemudian saya kembali lagi ke BNI Express.

Sampai di sana saya langsung bisa menuju ke teller-nya karena memang tidak banyak yang antri. Ada 3 teller di BNI Express ini. Saya memilih teller yang bisa berbahasa Indonesia. Sambil menunggu teller memasukkan data saya, Saya bertanya ke Mbak teller itu.

"Mbak, BNI Express ini anak perusahaan Bank BNI ataukah gimana ?," tanya saya.

"Hehehehe. Keponakannya Mas ?," jawabnya dengan nada bercanda dan aku juga ikut ketawa.

"Bukan Mas. itukan ada buntutnya, Express. BNI Express," Jawabnya menjelaskan, "Namun ini bukan seperti warung-warung Indo itu, Ini resmi dan ada surat izinnya," lanjutnya.

Dari percakapan itulah saya mengetahui bahwa BNI Express itu tidak ada hubungannya dengan Bank BNI (Bank Negara Indonesia). Ini adalah perusahaan jasa pengiriman uang yang kebetulan namanya ada kata "BNI".

Saya pun tak mau tahu apa kepanjangan dari "BNI" dalam nama perusahaan itu. Yang paling penting bagiku adalah perusahaan ini tidak elegal.

BNI Express ini hanyalah sebuah perusahaan jasa pengiriman uang berizin. Sama seperti Index. Dua-duanya memiliki surat ijin untuk penyedia jasa pengiriman uang, sehingga saya tidak resah karena takut uang saya tidak sampai.

Setelah selesai pengiriman saya diberi kwitansi tanda setoran pengiriman. Sebagai bukti bahwa saya telah menyetor uang di situ.

"Jangan hilang-hilang itu ya Mas," kata teller itu menasehati.

"Iya Mbak," jawab saya

"Kapan sampainya Mbak ?," Tanya saya lagi

"Hari Selasa Mas," Jawabnya sambil tersenyum

"Ok. Makasih Mbak," saya memungkasi percakapan.

Ada yang menarik di BNI Express ini, di samping harga pengirimannya yang murah, untuk para nasabah juga diberikan hadiah perfum. Lumayanlah, wangi juga ternyata walaupun gratis. Tambahan lagi gambar di kotaknya itu loh. Bikin cepat-cepat mau pulang kampung.
Perfum hadiah BNI Express, Asyik.

Ini adalah pengalaman kedua saya dalam mengirim uang ke Indonesia. Semester yang lalu juga saya mengirimkan uang dengan jumlah yang sama, 100 ribu NTD melalui Pak Zainal Abidin dan satu hari sampai. Pak Zainal mengenakan 200 NTD untuk ongkos kirimnya.

Untuk semester ini saya mencoba untuk mengirim dengan menggunakan penyedia jasa yang berbeda biar tambah pengalaman dan bisa berbagi kepada teman-teman semua. Dan mungkin untuk kedepan saya akan coba mengirim melalui Index.

No comments:

Post a Comment