Di Indonesia ketika aku kepanasan di kamar kalau tidak menghidupkan kipas jendela atau pintu harus dibuka lebar-lebar biar angin pada masuk. Ternyata di Taiwan tidak demikian kisanak.
Sekarang kan di Taiwan lagi musim panas ?. Ternyata sifat udara di sini jauh berbeda dengan negara kita, Indonesia. Panasnya beda.
Aku sudah empat malam tidur sendiri di asrama karena teman-teman sekamar sudah pindah ke asrama baru. Karena sendiri, jadi aku malas beli pulsa AC, lagipula empat hari lagi aku sudah mau pulang kampung untuk liburan musim panas. Hitung-hitung buat pengiritan juga.
Oleh karena itu, aku tidur sendiri dalam buaian dua kipas angin yang terpasang di langit-langit asrama.
Dua malam pertama, kedua jendala kamar aku buka semua dengan harapan agar angin luar bisa masuk dan ruangan menjadi dingin. Namun biarpun jendala sudah aku buka ternyata tidak memberi efek sama sekali, tetap saja panas.
Nah. Dalam dua hari ini aku coba balik, kedua jendala aku tutup rapat-rapat. Mau tahu apa yang terjadi ? Temperatur kamar menurun drastis dengan hanya bermodalkan dua kipas angin tadi. Aku curiga. Ada apa gerangan ini ?.
Paginya aku coba buka jendela dan menjulurkan tanganku ke luar. Hmmmm. hangat. Sangat terasa kalau udara di luar lebih hangat daripada di dalam kamar.
Paginya aku coba buka jendela dan menjulurkan tanganku ke luar. Hmmmm. hangat. Sangat terasa kalau udara di luar lebih hangat daripada di dalam kamar.
Terus apa pelajaran yang dapat aku ambil dari kejadian ini ?. Ternyata pada saat musim panas di Taiwan, udara juga ikut panas. Maka membuka jendela malah akan menyuplai panas ke kamar.
Oleh sebab itu, mulai saat itu aku metutup jendela kamarku rapat-rapat dan aku bisa tidur dengan nyaman tanpa merasakan panas. Ya. walaupun tidak sedingin AC ya tidak apa-apa, kan gratis :-D
No comments:
Post a Comment