Sumber |
Saya membayangkan begini ya, jika ada teman yang minta didoakan agar terlepas dari suatu bencana yang sedang dialaminya kemudian kita benar-benar mendoakannya setelah shalat, dengan menadahkan tangan ke atas layaknya seorang berdoa. Sungguh terasa indah dan mulia di sisi Allah atas perbuatan ini. Pertama kita membantu teman yang sedang kesulitan, kedua dengan berdoa kita akan merasa sangat dekat dengan-Nya.
Pengalaman pribadi, saya pernah mendoakan anak didik saya ketika dia minta didoakan agar sukses dalam sebuah perkara. Saya berdoa dalam shalat yang saya laksanakan setelah itu. Saya berdoa seperti biasanya dengan aturan yang saya ketahui; diawali dengan bismillah, puji-pujian kepada Allah, shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya, dan setelah itu baru masuk ke doa yang dimaksud dan diteruskan dengan shalawat dan puji-pujian lagi, kemudian ditutup dengan pembacaan Surat Alfatihah.
Untuk doa yang diminta saya melantunkannya dengan bahasa sehari-hari, bahasa Aceh. Menerjemahkan ke bahasa Arab tentu menjadi permasalahan tersendiri. Berdoa dengan bahasa daerah itu dibolehkan, sehingga berdoalah dengan bahasa apa saja. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Seperti itulah yang saya lakukan ketika ada teman yang minta didoakan. Mendoakan orang lain atas kebaikan adalah suatu amal yang sangat terpuji. Meminta didoakan juga tak kalah terpuji. Hal ini karena kita telah memberi lahan amal kepada orang lain.
Saya pribadi, karena masih punya ibu, selalu meminta doa dari ibu karena saya percaya doa ibu kepada anaknya itu takkan tertolakkan. Saya menjelaskan secara lengkap apa-apa saja yang aku inginkan. Saya juga memintanya untuk mendoakan dalam bahasa Aceh saja. Ibu benar-benar mendoakanku setelah shalatnya. Kadang-kadang namaku terdengar sayup-sayup melalui celah pintu kamarnya, kata Kakak saya suatu hari.
Hasilnya, keajaiban-keajaiban yang sangat nyata pun muncul. Berbagai macam kendala hilang dengan sangat mudahnya. Kadang-kadang aku sampai terheran-heran dibuatnya karena kejadian jauh melampaui di atas kemampuan saya. Saya sudah pasrah, namun tiba-tiba kekuatan datang. Itulah kekuatan doa. Maka jangan heran kalau ada ungkapan bahwa doa adalah senjata orang mukmin.
Selain itu, dalam kehidupan spiritual saya, doa memang sangat menentramkan hati, menghilangkan keputus-asaan, karena setelah berdoa saya merasa sangat dekat dengan-Nya. Merasa dekat dengan sedekat-dekatnya. Ketakutan, kegelisan, dan kecemasan pun sirna karena merasa terlindungi dan diawasi terus. Maka berdoalah untuk diri sendiri dan teman-teman kita. Berdoalah dan mintalah untuk didoakan dan lihatlah keajaiban.
No comments:
Post a Comment