Pengalaman saya dari S2 di UGM sampai S3 di NKUAS, Taiwan, tidak luput dari stres. Kalau dulu ketika S2, bila bosan datang, maka mentraktir teman makan-makan, misalnya ke Parangtritis dan Alun-alun Kidul, sering saya lakukan. Dengan obrolan ringan dan tidak jelas materinya serta diiringi gelak tawa justru mampu membuat isi otak menjadi dingin kembali.
Saat S3 sekarang lain lagi. Berhenti total dan meninggalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian selama 2 atau 3 hari ternyata bisa menurunkan ketegangan. Sampai hari ini saya masih puasa melihat riset saya, dan insya Allah sudah mulai enak pikiran. Besok sudah bisa berkarya lagi.
Dari pengalaman saya dari S2 sampai S3, kalau tidak mau stres, satu yang harus diingat bahwa jangan mengulur-ulur dalam menyelesaikan penelitian dengan berpatokan pada batas waktu (tenggat), karena bekerja terburu-buru itu sungguh menyakitkan dan rawan stres.
No comments:
Post a Comment