Friday, March 18, 2016

Orang Taiwan Dan Senyuman

Ada yang ikut memperhatikan tidak? Orang Taiwan ini ternyata sulit tersenyum dengan orang yang belum dikenalnya. Namun, kalau sudah kenal biasanya mereka mudah diajak senyum atau malah tertawa bercekikikan. Kalau belum kenal, kayaknya jangan dulu tersenyum dengannya. Bisa kecewa.

Barusan terjadi padaku saat aku pulang dari masjid. Sebelum masuk kampus saya membeli buah-buahan dulu di toko buah di perempatan jalan depan kampus. Dengan menenteng kantong plastik yang berisi buah semangka dan melon yang telah dikupas dan dipotong-potong, saya berjalan menyusuri jalan kampus menuju laboratorium, tempat aku belajar.

Dalam arah yang berlawanan ada seorang bapak sedang berjalan dan menatap saya dari kejauhan yang makin lama posisi kami makin mendekat. Pandangan kami pun beradu pada sekitar tiga langkah sebelum dia lewat ke belakangku. Seperti laku biasanya, aku melempar senyum kepadanya.

Lah, dalam sekejap dia memindahkan pandangannya tanpa menghiraukan senyumanku. Otot pipiku tetap menahan gaya senyum khas ala Usman Blangjruen sampai beberapa detik. Tapi tak kunjung ada balasan darinya, dan bapak itu pun berlalu seolah tak ada kejadian apa-apa. Meninggalkanku dan senyuman yang akan basi dalam beberapa detik lagi.

Senyumku pun usai tak berbekas. Seperti mencairnya es, hilang begitu saja (lagee abeeh eeh, Aceh) Kejadian seperti ini bukan hanya sekali ini saja lo ya. Sangat sering.

No comments:

Post a Comment