Apakah saya salah jika bilang, "Beli barang yang memang dibutuhkan saja," "Jangan beli barang yang tidak terencana."
Pergi mau beli roti, begitu pulang ternyata bawa kompor gas. Dari rumah mau beli kursi plastik, begitu pulang ternyata bawa botol plastik warna-warni dan rupa-rupa bentuknya. Kalau ditanya alasannya klise, suka. Cuma itu.
Harus diketahui wahai kaum Hawa dan Adam. Sales itu sudah dilatih sedemikian rupa agar bisa menarik calon pelanggannya sebanyak mungkin. Kadang juga diawali dengan kuis bohong-bohongan dengan pertanyaan yang mustahil tak terjawab.
"Apakah warna darah? A. Merah, B. Ungu, C.Kuning, D. Jingga, E. Semuanya benar".
"Ayo, apa jawabannya?"
"A. Merah....!" mata berbinar-binar ketika menjawabnya. Dalam hati bergumam betapa beruntungnya diriku hari ini. Bisa menjawab kuis ini.
"Tepat sekali. Karena sudah memenangkan kuis ini, maka Anda akan mendapatkan hadiah sebuah jam tangan cantik. Jam tangan ini harganya 3 juta rupiah. Tapi karena Anda bisa menjawab kuis. Maka Anda hanya perlu membayar biaya produksinya saja, 400 ribu Rupiah."
Dar....! Bagai petir menyambar. Panik. Uang tabungan di bawah bantal untuk beli baju lebaran terpaksa dikeluarkan, karena sayang jika tak mengambil hadiah itu. Bayangkan, barang seharga 3 juta Rupiah tapi saya cuma membayar 400 ribu karena bisa menjawab kuis.
Esok harinya baru tahu. Ternyata jam itu dijual 50 ribu Rupiah di pasar kecamatan, 400 ribu melayang. Sakit. Malu dengan rekan-rekan di warung kopi yang terkekeh-kekeh menertawakan kegoblokannya.
Jadi, kalau ke mall, ke pasar, lebih baik langsung saja ke tempat tujuan. Mau beli televisi, maka ke stan elektronik. Mau beli baju, maka ke stan busana. Mau beli alat masak, maka ke toko pecah belah. Jangan iseng suka mengintip celotehan sales yang berkata ini-itu sehingga kamu terpengaruh.
Sales itu memang sudah dilatih untuk membujuk calon pelanggan sehingga jika kita tak membelinya, maka kita akan merasa orang paling goblok sedunia, paling pelit sedunia, paling kuno sedunia, dan sedunia-sedunia lainnya. Termasuk suami yang melarang istrinya membeli itu, seolah menjadi suami paling tak setia sedunia.
Kalau bukan karena dorongan sales, tak akan mungkin orang yang kerjanya hanya sebagai buruh tani di sawah mau membeli botol air warna-warni yang harganya sampai 60 ribuan. Tak mungkin. Yang lain masih banyak yang harus dibelinya. Balsem, obat encok, minyak angin, dan ikan. Mereka lebih butuh itu.
No comments:
Post a Comment