Keningku sampai berkerut melihat kekejian yang dilakukan dengan mengatasnamakan patah hati. Karena patah hati, mantan pacar dibunuh, alat kelaminnya dirusak. Pembunuhan itu tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
Soal patah hati, siapa sih yang tak pernah patah hati? Saya saja, yang seluruh penduduk bumi dan langit mengakui bahwa saya tak pernah pacaran dan tak romantis sama sekali, setidaknya pernah dua kali patah hati.
Sakit memang, sampai ke ubun-ubun. Ingin rasanya dunia gelap buat selama-lamanya. Matahari keluar di ufuk timur pun pernah kubenci. Bahkan ingin rasanya jalan-jalan yang kulewati, benda-benda yang mengingatkanku akan masa lalu, sirna.
Tapi perasaan sakit itu ternyata dengan mudah bisa disembuhkan dengan hanya mencari teman curhat dan tempat-tempat yang menyejukkan hati. Lepaskan saja semua isi hatimu, biarkan saja mereka bilang engkau seperti anak-anak yang tak punya malu, yang menyebarkan ke-patah hatian-mu kepada siapa saja yang kau temui. Yang penting kamu sembuh, persetan dengan kata mereka! Dibilang gila pun tak mengapa!
Karena, jika kamu sudah melepaskan semuanya kepada orang-orang yang engkau pilih, maka pada saat itu engkau akan merasa tidak sendiri di dunia ini. Karena banyak orang di luar sana juga pernah senasib denganmu. Dan sekarang mereka baik-baik saja.
Jika sedang patah hati, usahakan, jangan pernah sendiri. Patah hati itu adalah celah bagi setan untuk menghembuskan niat jahatnya ke dadamu. Jika itu sanggup menggerakkan batinmu, maka hidupmu usai. Tak peduli siapa yang kaubunuh, dirimu atau orang lain.
Maka dalam hidup ini carilah tempat-tempat atau orang-orang yang sanggup memberikan kesejukan, di mana engkau bisa lari kepadanya saat engkau dirundung masalah. Rawat dia di saat kamu senang, maka dia akan merawatmu di saat hatimu pedih.
No comments:
Post a Comment