Hari ini tanggal 13 Agustus. Jika dilihat dari Taiwan, matahari sudah mulai condong ke selatan. Tepat tengah hari, sesaat sebelum kumandang azan Zhuhur, kita akan mendapati bayang-bayang kita sendiri mengarah ke utara. Ini membuktikan bahwa matahari sudah benar-benar meninggalkan Taiwan menuju garis khatulistiwa dan selanjutnya melanjutkan perjalanannya ke belahan bumi bagian selatan.
Sekarang jarak matahari dengan garis khatulistiwa sebesar 14 derajat. Karena negara Taiwan berjarak sekitar 22 derajat, maka kecondongan matahari ke arah selatan jika dilihat dari Taiwan adalah selisihnya, yaitu 8 derajat.
Imbas dari itu semua adalah, bahwa permukaan bumi bagian utara sudah mulai menurun panasnya. Saya sudah pernah menceritakan bahwa, sekalipun hujan mengguyur Taiwan pada masim panas, bukan berarti udara akan mendingin. Tapi tetap panas dan gerah.
Namun, dalam minggu ini Taiwan sedikit mendingin saat diguyur hujan. Ini artinya Taiwan memang sudah berangsur dingin setelah melewati puncak panasnya yang terjadi sekitar bulan Juli. Setelahnya matahari pun berangsur menjauh dari Taiwan, selanjutnya disusul dengan musim dingin.
Sayangnya, bagi pendatang seperti saya yang setiap semester pulang untuk menjenguk anak-bini, dua momen puncak musim panas dan dingin tak pernah aku rasakan. Karena saat itu sedang berlangsungnya liburan semester. Saya tentu lebih memilih pulang ketimbang menikmati musim dingin dan melawan musim panas sendirian di kasur yang kerasnya minta ampun itu.
Hari ini, mulai seperti tiga malam terakhir sampai sekarang Kaohsiung, Taiwan selatan, tempat aku tinggal, masih disirami hujan yang terkadang menderas atau melangsam. Aku sempat menggigil tadi pagi karena kedinginan. Sesuatu yang jarang terjadi di musim panas sekalipun badai dan hujan.
Di Taiwan, hujan di musim panas adalah kabar baik karena waduk-waduk yang bertebaran di seantero Taiwan akan dipenuhi air. Yang akan menjadi cadangan air saat musim dingin sampai musim panas selanjutnya tiba. Ini karena musim dingin di Taiwan identik dengan kemarau yang boleh dikata tak akan turun hujan.
Oleh karena itu, dengan besarnya curah hujan pada musim panas, maka penduduk Taiwan boleh bersenang hati karena tak akan mengalami pembatasan air pada musim dingin nanti seperti pengalaman buruk yang pernah terjadi pada tahun 2015 lalu.
No comments:
Post a Comment