Bagi saya sebagai orang Aceh Utara sungguh tak sulit memahami iklan ini. Tapi bagi orang luar Aceh, saya yakin mereka tak akan paham iklan ini sekalipun tertulis dalam bahasa Indonesia. Karena ini adalah bahasa Indonesia kami orang Aceh, wabilkhusus Aceh Utara.
Pembuat iklan juga tak perlu disalahkan karena bahasanya yang tak baku. Karena mereka tahu iklan ini untuk siapa, yaitu untuk warga Aceh Utara dan sekitarnya. Bahasanya pun sekenanya saja dengan memakai apa yang sudah lazim digunakan secara lokal.
Di sini, jika kami menyebutkan kata motor, itu artinya adalah mobil atau bus. Dalam kasus iklan ini maksudnya adalah bus. Kemudian BE, nah, ini yang unik. BE ini, jangankan orang luar Aceh, orang Banda Aceh saja mungkin tak semua paham. Karena BE adalah singkatan dari Bireuen Expres, sebuah perusahaan bus umum sekelas Metromini di Jakarta dan Kopaja di Jogjakarta.
Karena popularnya bus BE ini, maka bus lain yang sejenis walaupun bukan kepunyaan perusahaan BE, tetap disebut BE. Ini senasib dengan kata Honda untuk sepeda motor dan Indomie untuk mi instan.
Bus BE umumnya mengambil trayek Lhokseumawe-Bireuen. Dulu saat mobil pribadi dan sepeda motor belum membanjiri Aceh, bus BE adalah primadona angkutan antar kota di Aceh Utara dan Aceh Pidie.
Namun sekarang bus ini dan bus umum lainnya menjadi sepi penumpang. Masyarakat lebih memilih menunggang sepeda motor atau mobil pribadi ketimbang menggunakan jasa bus BE.
Oleh karena itu, tak heran jika saat ini bus BE banyak yang diparkir saja di rumah. Tak lagi ada, atau jarang, digunakan untuk mengangkut penumpang. Salah satunya cara untuk memberdayakannya adalah menjadi bus carteran piknik dan antar rombongan pengantin.
***
Sudah umum diketahui, jika masyarakat sudah meninggalkan angkutan umum, maka saat itulah bencana transportasi dimulai. Tak ada jalan di negara manapun di dunia ini yang sanggup menampung mobil sejumlah warganya.
Karenanya, macet adalah sebuah keniscayaan. Lihat saja Jakarta yang sudah jadi korban. Jogjakarta saya dengar juga sudah mulai. Aceh, tinggal tunggu makmur sedikit lagi dan jangan ada lagi perang, maka Banda Aceh dan Lhokseumawe dipastikan jalan-jalannya akan tersumpal mobil pribadi. Tak bisa dilewati lagi.
Ditulis pada tanggal 13 Juli 2016
No comments:
Post a Comment