Aku resah takut terjadi apa-apa dengan usus buntuku. Karenannya, pagi ini aku segera ke dokter langgananku di klinik sekitar kampus. Aku diperiksa. Perutku bagian bawah sebelah kanan kira-kira setelapak tangan di atas lipatan paha, ditekan dengan ujung jarinya perlahan-lahan hingga masuk lumayan dalam, kemudian dilepasnya secara tiba-tiba.
"Sakit?" dokter menanyakan respon tubuhku.
"Tidak sama sekali." Aku menggeleng.
Kemudian ia mengulanginya sampai tiga kali, ternyata aku juga tidak merasakan sakit apa-apa. Aku bilang ke dia bahwa sakitnya bukan di situ, tapi lebih ke bawah lagi, di batas perutku bagian kanan bawah. Itu pun ketika aku pahaku terlipat ke atas.
Aku tak bilang ke dia bahwa sakitnya begitu kentara ketika aku sujud dalam salat. Ini karena pasti butuh penjelasan yang panjang untuk hanya menjelaskan sujud dan salat saja kepadanya.
"Ok, tidak apa-apa, " dokter memberi isyarat kepadaku agar turun dari dipan periksa menuju ruang konsultasi.
"Kamu tidak apa-apa. Itu hanya nyeri otot saja. Usus buntu bukan di situ sakitnya. Tapi ke atas lagi, tepat pada posisi aku tekan tadi. Dan sakitnya berkelanjutan. Bukan hanya ketika melipat paha saja, " jelas dokter yang sudah sangat berumur itu. "Tapi sekalipun demikian, jika nyeri bertambah parah setelah minum obat nanti, cepat-cepat ke sini lagi," tambahnya.
"Iya, Dokter, terimakasih," aku pun keluar ruang periksa dan menanti obat di ruang tunggu.
Selama di Taiwan. Aku tergolong sangat rajin memeriksa kesehatan. Di samping karena biayanya murah karena ditanggung asuransi kesehatan nasional Taiwan, pelayanannya juga sangat memuaskan. Aku hanya membayar 100 NTD untuk biaya periksa dan sekaligus obatnya. Ini sangat murah, mengingat nasi daging ayam saja bisa mencapai 70 NTD harganya.
Bedanya lagi, setiap klinik dokter umum di Taiwan, pasti dilengkapi dengan meja yang penuh dengan alat-alat bantu periksa. Di meja itu bergelayut segala ukuran pinset, dan penyedot serta penyemprot dengan berbagai jenis bentuk nozel.
Padahal, alat-alat semacam itu di tempat kita hanya dimiliki oleh dokter THT saja. Dan, jumlahnya juga tak sebanyak yang dipunyai dokter Taiwan sini, di sana hanya beberapa nozel saja.
Obat sakit perut hari ini |
No comments:
Post a Comment