Sampai hari kedua, pohon ini masih tertidur menindih tanah dengan sebagian akarnya menghunjam ke atas. Daunnya sudah mulai layu dan malah ada sebagian yang sudah mulai mengering. Namun, kemarin, sebagai hari terakhir proses pembersihan kampus dari sisa-sisa keganasan taifun, pohon ini sudah didirikan lagi, ditanam lagi seperti semula.
Cabang-cabangnya sudah dipotong untuk mengurangi beban agar akar punya cukup waktu untuk mengikat diri lagi dengan tanah. Dalam masa penyembuhan ini, batangnya ditopang dengan pengampu kayu yang kuduga diambil dari cabangnya sendiri.
Awalnya aku berpikir bahwa pohon tua ini akan dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan dibuang ke tempat penampungan pohon-pohon korban taifun lain. Ternyata tidak demikian adanya, alih-alih dipotong, pohon ini malah diselamatkan, diobati, dan akan sembuh lagi.
Di sini, ternyata pohon yang masih bisa diselamatkan, akan ditanam lagi. Aku melihat juga bahwa bukan hanya pohon ini saja yang ditanam kembali, tetapi pohon-pohon kecil lain yang senasib dengan si pohon tua ini juga ikut ditanam lagi.
Untuk pohon yang sudah ditanam lagi, sampai jumpa pada taifun mendatang, semoga kita diselamatkan Tuhan sebagaimana taifun kali ini. Meski badanmu patah dan banyak cabangmu harus diamputasi.
![]() |
Si pohon tua yang roboh |
![]() |
Si pohon tua yang berdiri lagi |
No comments:
Post a Comment