Monday, September 5, 2016

Tersengat Listrik Statis

Aku sudah lama tahu apa itu listrik statis, tapi pengalaman tersengat listrik statis baru hari ini aku alami. Barusan temanku satu lab meminta KTP Taiwanku untuk keperluan input data bagi peserta lab. Ketika kartu itu kuserahkan kepadanya, tak sengaja ujung jari tangan kiriku menyentuh ujung jari tangan kanannya. Di tempat persentuhan itulah percikan api keluar. Dan kami kesetrum sesaat. Dia mengibas-ngibas tangannya di udara sambil tertawa heran. Aku juga kaget bukan kepalang sambil bertanya, "Ada apa dengan kita?" Ia menjawab tak tahu apa yang terjadi.

Tapi dari sepatu yang ia pakai, kupastikan bahwa aliran listrik itu datang dari tubuhku. Ia memakai sepatu kain bercampur kulit yang bukan isolasi listrik yang baik. Karenanya, tubuhnya netral dari muatan listrik karena kakinya selalu terhubung ke tanah. Sementara aku mengenakan sandal plastik yang merupakan isolasi listrik yang baik. Sehingga muatan listrik pada tubuhku tidak bisa netral karena badanku tidak terhubung ke tanah sebab disekat oleh sandal plastikku.

Secara pemahaman sederhana, listrik statis itu adalah muatan listrik yang tidak mengalir yang ada pada suatu benda. Sebuah benda bisa dihinggapi listrik statis oleh beberapa cara. Salah satu caranya yang paling terkenal adalah dengan gesekan. Sebuah penggaris plastik digosokkan ke rambut, maka penggaris itu akan mengandung muatan listrik yang terlihat dari sifat magnetnya yang bisa menarik sobekan-sobekan kertas ke arahnya.

Dan lagi kulit paha kita juga akan mengandung muatan listrik saat terjadi gesekan dengan celana - lebih-lebih yang berbahan wol - yang ditandai dengan sensasi gatal dan seperti dicubit-cubit kecil saat kita berjalan. Badan pesawat terbang juga akan mengandung muatan listrik statis ketika ia mengudara kemudian bergesekan dengan awan dan udara. Dan hal serupa juga terjadi pada mobil di saat rodanya bergesekan dengan aspal atau badannya bergesekan dengan udara saat melaju.

Muatan listrik statis ini berbahaya karena akan mengalir menuju tanah saat sedikit saja ia mempunyai akses. Untuk kasus saya barusan, listrik statis yang ada pada tubuh saya mengalir menuju tanah melalui tubuh teman saya yang bersepatu kain campur kulit, yang ujung jari tangannya menyentuh ujung jari tangan saya. Maka di persentuhan kecil itu terjadi percikan api dan timbulnya kesan kesetrum, shock.

Untuk kasus pesawat terbang lebih bahaya lagi, listrik statis ini bisa mengalir melalui nozel pengisian avtur ketika ujung nozel mengenai bibir mulut tangki minyak pesawat saat pengisian bahan bakar. Maka di situ akan terjadi percikan api, dan bisa terjadi kebakaran. Tapi itu tak akan terjadi, karena roda pesawat terbang telah dirancang bersifat penghantar listrik yang baik. Sehingga begitu pesawat terbang mendarat dan rodanya menyentuh tanah, maka listrik statis yang terkumpul saat mengudara langsung hilang menuju tanah melalui rodanya.

Untuk kasus listrik statis pada mobil, biasanya mobil tangki yang membawa bahan yang mudah terbakar juga telah dibekali jalur untuk listrik statis keluar menuju tanah, yaitu dengan cara memasang rantai yang ujungnya dilas ke badan mobil dan ujung satunya dibiarkan menjuntai menyentuh tanah, sehingga badan truk tangki tidak akan pernah mengandung muatan listrik karena selalu tersambung ke tanah melalui rantai baja.

Untuk tubuh kita manusia bagaimana cara membuang listrik statis? Gampang, buka sandal dan berdirilah di tanah beberapa detik, maka tubuh akan terbebas dari muatan listrik. Ini juga disebut dengan istilah earthing. Saya barusan setelah kesetrum juga melakukannya. Dan perlu diketahui, earthing itu diinformasikan baik untuk kesehatan. Maka sering-seringlah berjalan tanpa sandal. Nah...

No comments:

Post a Comment