Sunday, October 12, 2014

Làobǐng, Roti Canai Taiwan Nan Sedap

Rasanya persis sama seperti "ruti cane" di Aceh. Cuma di Aceh rata-rata berbentuk bujur sangkar. Sementara di Taiwan dalam bentuk lingkaran. Tentu membuat lingkaran lebih sulit dibandingkan dengan bujur sangkar bukan ?.

Rasanya sangat gurih terpadu dengan telur, saus tomat, serbuk lada, dan sedikit penyedap rasa tabur. Setelah mencobanya, lidahku langsung tertambat oleh kenikmatan rasanya. saya sekarang lumayan sering menyantap roti ini. Tempatnya juga sangat dekat, tepat berada di depan pintu gerbang depan kampus National Kaohsiung University Of Applied Sciences.

Awalnya saya pikir nama roti ini adalah 加蛋 (Jiā dàn) karena ketika saya beli, penjualnya (老闆, lǎobǎn) menyebut kata tersebut dan saya mengangguk tanda setuju. Namun ketika saya cek ternyata artinya adalah "tambah telur". Berarti maksud dia menanyakan kepadaku tambah telur atau tidak. Saya mengangguk sehingga dia menambahkan telur.

Roti ini memang bisa dilapisi telur dan bisa juga tidak, sesuai permintaan. Jika pakai telur, roti ini akan dilapisi telur pada satu sisinya. Setelah selesai roti dilipat dengan sisi telur ke bagian dalam. Berbeda dengan martabak kita di Aceh yang dilapisi telur pada semua sisinya. Tapi rasanya tetap sama-sama gurih.

Saya mengetahui nama asli roti ini saat membeli pada kali ketiga. Saya menanyakan kepada dia bagaimana menyebutkan nama roti ini. "這個怎麼講, Zhège zěnme jiǎng ?", tanya saya sambil menunjuk ke arah roti itu."烙餅, Làobǐng", jawab dia dengan mengulang beberapa kali agar aku benar dalam melafalkannya.

Ternyata namanya Làobǐng, he. Untung saja aku cepat menanyakan sebelum mempraktekkan ke tempat lain. Jika tidak, siap-siap saja mereka bingung dengan bahasa Cinaku, ha.

Bagi yang ingin ke Taiwan atau yang sudah berada Taiwan. Mari coba. Jangan takut, roti ini tidak mengandung daging, 沒有含有肉 (méiyǒu hányǒu ròu). Harganya juga lumayan terjangkau, cuma 25 NT.



No comments:

Post a Comment