Monday, April 6, 2015

Chengcing Lake, Danau Indah Di Kaohsiung

Jangan tinggalkan dulu Kaohsiung sebelum anda mengunjungi Chengcing Lake. Kira-kira itulah ungkapan saya setelah mengunjungi tempat tersebut. Chengcing Lake yang dalam bahasa Mandarin dikenal dengan 澄清湖 (Chéngcing Hú) adalah sebuah danau yang terletak di kota Kaohsiung.

Tempatnya sangat mudah dijangkau karena banyak bis kota dari segala arah melewati objek wisata tersebut. Terdapat sebuah halte bis di depan pintu gerbang. Banyak sekali bis dari segala jurusan terlihat memutar di depan halte tersebut.

Dari pintu gerbang masuk kita sudah disuguhi bangunan indah megah bercorak Tiongkok yang berdiri menjulang tinggi di atas sebuah bukit. Patung Presiden pertama Taiwan, Chiang Kai-Shek, berdiri gagah membelakangi bebangunan tersebut.

Untuk mencapai danau, kami harus berjalan sedikit menanjak karena letaknya di balik bukit, sedikit butuh tenaga memang. Namun kelelahan langsung terobati ketika danau sudah mulai terlihat dari ketinggian. Waktu kami datang memang cuaca sedang cerah, sehingga pantulan biru langit dari danau yang bersih itu benar-benar menyejukkan mata.

Makin dekat makin jelas keanggunannya, riak-riak kecil menepi menghempas dengan lembut cerocok yang membatasi pinggir danau tersebut. Jalan aspal hitam bersih yang menyusuri sebagian lekuk danau dihiasi tanaman kecil berbunga merah jambu dan pohon palem di kedua sisi pinggirnya, tertata rapi membuat jalan tersebut juga menjadi sasaran latar selfi dari banyak pengunjung. Semua tertata begitu kompak.

Sebelah kiri jalan ada sebuah lapangan rumput hijau sebagai halaman sebuah guest house. Dikabarkan, guest house yang berwarna putih tersebut bisa disewa jika kita ingin menginap di area danau ini.

Kami terus melangkah mengikuti jalan tersebut dengan panduan saudara Kahlil, mahasiswa S3 yang sudah sangat mengerti tempat ini. Sedangkan saya, walaupun sudah lama di Kaohsiung, baru kali inilah aku memasukinya. Kami berangkat bersama teman-teman Ranup Lampuan, sebuah perkumpulan anak Aceh di Taiwan. Yang ikut dalam perjalanan ini adalah saya, Kahlil, Erita, keluarga pak Edward, dan keluarga Pak Taufiq.

Area Chengcing Lake ini cocok untuk piknik, beberapa kursi dan meja beton beratap tanaman menjalar tersedia di beberapa sudut. Kami membawa makanan sendiri dan makan bersama di bawah rumah punjung tersebut.

Bukan hanya sebuah danau yang indah, kawasan ini juga merupakan tempat persembunyian Chiang Kai-Shek dari kejaran lawan politiknya di awal terbentuknya Negara Taiwan dulu. Sebuah terowongan panjang berisi kamar tidur dan mandi Sang Presiden dibentuk dengan memahat badan bukit.

Sebuah lubang pengintai terlihat di sekat awal terowongan itu. Diceritakan, lubang tersebut digunakan oleh pengawal presiden untuk memantau siapa saja yang masuk ke terowongan, jika tidak dikenal langsung ditembak untuk melindungi presiden kala itu.

Terowongan yang sangat bersejarah bagi masyarakat Taiwan ini sekarang dijadikan museum kehidupan laut. Di sepanjang terowongan dipajang akuarium yang berisi binatang dan tumbuhan laut. Namun demikian, sisi sejarah terowongan tetap terjaga. Setiap ruangan diberi keterangan, misalnya kamar tidur serta kamar mandi presiden.

Beberapa ruangan di dalamnya juga berisi segala jenis kerang dan beberapa fosil binatang laut. Sangat menarik, tidak satupun isi akuarium yang luput dari penglihatan saya. Segala jenis ubur-ubur, ikan,belut laut, ular laut, dan terumbu karang terlihat begitu indah. Namun sayangnya kita dilarang untuk mengambil gambar segala sesuatu yang ada dalam terowongan itu, maka dalam blog ini saya tidak akan mencantumkan gambarnya untuk menghargai peraturan tersebut. Pokoknya indah, datang saja untuk melihatnya langsung.

Untuk biaya masuk ke tempat ini, bagi warga Kaohsiung digratiskan dengan menujukkan KTP atau ARC bagi penduduk asing. Sementara bagi warga luar harus membayar 100 NT (Rp.40.000). Selain itu, jika ingin memasuki museum kehidupan laut di terowongan Chiang Kai-Shek kita harus merogoh saku lagi sebesar 100 NT.

Kelihatannya, harga tiket untuk masuk ke museum laut bisa dinego. Kami kemarin awalnya dihargai 200 NT/orang dan anak-anak 50 NT. Namun setelah nego untuk dewasa menjadi 100 NT/orang dan untuk anak-anak digratiskan.

Untuk masuk ke museum kehidupan laut tersebut semua pengunjung harus membayar, baik warga luar maupun Kaohsiung, tidak ada pengecualian.
Saya berlatarkan bangunan bercorak Tiongkok setelah pintu gerbang masuk

Danau Chengcing

Jalan di pinggir Danau

Persiapan makan siang 

Ibu-ibu anggota Ranup Lampuan sesudah makan siang

Saya, jalan, dan danau

Saya berlatarkan danau dan bebangunan kota Kaohsiung

Guest house

Tempat pembelian tiket masuk museum terowong Chiang Kai-Shek

Photo bareng di depan pintu masuk Museum kehidupan laut di dalam terowongan Chiang Kai-Shek

Ujung terowongan Chiang Kai-Shek

No comments:

Post a Comment