Tuesday, April 7, 2015

Potong Rambut Di Taiwan

"不要用這個 (bùyào yòng zhège)," kata saya kepada Ibu tukang cukur langgananku sambil menunjuk ke arah pisau silet yang sudah terpasang. Maksud saya, Saya ingin bilang ke dia kalau saya tidak mau dicukur dengan pisau silet untuk merapikan potongan pinggir rambut saya.

Hal ini karena saya melihat beberapa kali dia tidak menggantikan pisau cukurnya. Namun untuk menjaga perasaan dia, saya memberi alasan kalau saya alergi dengan pisau cukur. Kulit saya bisa gatal sehabis dikerok, saya menjelaskan kepadanya dengan sedikit menggunanakan bahasa tubuh. Dia paham dan bilang OK.

Tempat cukur langganan saya itu lumayan murah, hanya 100 NT sekali potong. Potong saja tanpa keramas. Kalau pakai keramas harus tambah biaya lagi. Kecuali masalah pisau cukur, pelayanan lain lumayan bagus. Untuk gaya rambut saya yang susah diatur dia mampu menaklukkannya.

Kalau mau yang bagus lagi kita bisa ke salon. Banyak sekali salon bertaraf tinggi tersebar dimana-mana di Taiwan. Harganya bisa sampai 500 NT atau 800 NT sekali potong. Mahal sekali. Kalau soal steril saya belum tahu karena belum pengalaman potong rambut di salon. Saya lebih memilih tukang cukur biasa, soal pisau cukur kalau tidak diganti ya ditegur saja atau jangan mau dicukur.

Ketika saya tidak mau dicukur dengan pisau, Ibu itu tetap berusaha membersihkan pinggir rambut saya dengan hair clipper. Hasilnya tetap bersih. Bedanya kalau pakai pisau cukur agak lebih cepat. Namun kadang sampai berdarah dan itu dikhawatirkan dapat menulari penyakit.

Mencari tukang cukur di Taiwan sangat mudah karena di depan salon atau tukang cukur selalu diberi tanda semacam lampu kaca bulat panjang dan berputar dengan tabung bermotif pelangi. Namun ada juga yang bermotif bulat warna merah. 

Dari kejauhan kita sudah bisa melihatnya karena jika salon atau tukang cukur sudah buka maka lampu itu dihidupkan dan berputar. Sebaliknya kalau sudah tutup lampunya akan dimatikan.
Lampu penanda tukang cukur atau salon (dalam lingkaran merah).

No comments:

Post a Comment