Tuesday, October 10, 2017

Aliran Uang dan Kemakmuran

Mungkin ada masyarakat yang belum paham, bahwa di zaman uang ini, kemakmuran sebuah daerah bisa dilihat dari arah aliran uang. Ke mana uang itu mengalir, ke situlah kemakmuran akan menuju.

Misalnya begini. Jika orang Blangjruen selalu membeli barang di pasar Matangkuli, maka arah aliran uang akan mengalir dari Blangjruen ke Matangkuli, sehingga orang Matangkuli akan lebih makmur tinimbang Blangjruen.

Untuk skala lebih besar, jika Aceh selalu berbelanja di Medan maka uang Aceh akan selalu mengalir ke Medan. Maka Medan akan bertambah makmur, sebaliknya, Aceh akan semakin terpuruk.

Untuk skala yang paling besar, jika negara kita banyak membeli atau mengimpor barang dari luar negeri, maka uang negara kita akan mengalir ke luar negeri. Maka luar negeri akan bertambah makmur, dan negara kita sebaliknya, tekor.

Tentu, sebagai manusia yang memiliki batasan, kita tidak bisa membuat segala sesuatunya sendiri. Kita harus membeli dari orang lain, dari daerah lain, dari negara lain. Namun, yang menjadi masalah adalah, barang-barang yang dapat kita buat sendiri, barang-barang yang bisa kita beli di daerah sendiri, mengapa kita harus bersusah payah membelinya di luar?

Saya terus terang selalu menanamkan kepada istri saya, jika memang barang itu ada di warung samping rumah, maka beli saja di situ. Beli jeruk, apel, apalagi salak, tak perlulah ke Lhokseumawe, apalagi Medan. Di Blangjruen banyak. Lebih-lebih kalau hanya sembako, di Simpang Blang Bidok sudah lebih dari cukup. Maka tak perlulah melempar uang jauh-jauh.

Maka, saya berani bilang, uang gaji PNS saya yang tidak seberapa itu, hampir seratus persen masuk ke saku orang-orang Blangjruen, pedagang-pedagang Blangjruen, penyedia-penyedia jasa Blangjruen. Jangankan untuk berbelanja ke luar propinsi, ke luar kabupaten saja saya jarang membelanjakan uang saya jika barang yang saya butuhkan itu ada di Blangjruen.

Ini saya lakukan sebenarnya, paling tidak, untuk menjadi model, minimal bagi keluarga kecil saya sendiri. Bahwa jika kita ingin melihat daerah kita sendiri makmur, maka usahakan uang yang telah masuk ke saku kita, jangan lempar ke luar daerah, tapi belanjakan saja di daerah sendiri.

Memang risikonya, kadang saya dituduh pelit sama istri. Pulang dari luar negeri, beli buah-buahannya malah di Lhoksukon...! Uhuk, uhuk, uhuk...! Tapi itu dulu. Sekarang istri saya sudah pintar. Buktinya, saya hampir tiap hari kena tipu sama dia. Tadi pagi, misalnya, dia bilang sudah goreng mata sapi, begitu saya lihat, ternyata telur ayam ! Parah, kan?
__________
Hasyiah:
Nama-nama daerah yang saya sebutkan di atas adalah daerah-daerah di sekitar tempat tinggal saya, Blangjruen, Aceh Utara. Lhokseumawe, sekitar 25 km ke barat Blangjruen. Sementara Medan enam jam perjalanan dengan bus.

No comments:

Post a Comment