Saturday, June 14, 2014

Musim Lapar

Sebagai musim panas pertama selama aku tinggal di Taiwan, Aku merasakan ada reaksi lain dari tubuhku. Aku cepat lapar.

Bukankah selama ini di Indonesia kita akan mudah lapar ketika musim dingin ?. Eh, di Indonesia tidak ada musim dingin ya ?. Di Indonesia musim dingin itu ya musim hujan.

Jawabanku ya. Bukan hanya aku, semua orang, minimal orang-orang terdekat aku, akan merasakan cepat lapar ketika suhu udara dingin.

Dulu ada orang yang aku anggap pintar daripada aku menjelaskan tentang fenomena lapar ini.

"Di musim dingin kita akan cepat merasakan lapar karena tubuh membutuhkan banyak energi untuk mempertahankan suhu badan agar tetap normal," begitu katanya.

"Jika temperatur kulit lebih rendah daripada normal maka sistem tubuh akan menyuplai energi untuk menaikkan suhunya, dan proses itu membutuhkan energi , dan energi itu diperoleh dari makanan yang kita makan," lanjutnya.

"Dan lapar itu adalah sinyal pemberitahuan bahwa tubuh memerlukan tambahan energi," imbuhku dalam hati memungkasi penjelasannya. 

Itu di Indonesia. Bagaimana di Taiwan ?. Ternyata di Taiwan berbeda wahai rekan semua. Aku merasakan cepat lapar malah ketika musim panas begini.

Akankah teori tadi menjadi usang ?. Tunggu dulu, aku periksa dulu kenyataannya pada tolanku di lab, Minh Tai  Le namanya. Dia adalah mahasiswa doktor dari Vietnam.

Hmmm. Setelah aku bertanya ternyata tolanku itu merasakan hal serupa dengan aku. Cepat lapar di musim panas. 

Malah di musim panas ini dia jadi chef di lab. Dia memasak di lab dengan rice cooker kedap. Sehingga baunya tidak menyebar kemana-mana. 

Fenomena ini tidak terjadi pada saat musim dingin yang melanda Taiwan beberapa bulan lalu. Kami semua kalem-kalem saja dan kadang-kadang malah lupa makan.

Di musim panas berbeda. Bahkan saat aku sedang menulis catatan ini dia sedang meracik masakan sejenis sup daging babi. Namanya Poached Meat kata dia.

Tentunya aku tidak ikut makan. Cuma ikut melihat saja dan mengambil fotonya. Namun yang jadi pertanyaan adalah bagaimana nasip teori di atas tadi ? aku juga tidak tahu.

Persiapan memasak

Daging babi

No comments:

Post a Comment