|
Si Hitam |
Tadi selepas shalat magrib aku mau keluar kampus untuk makan malam. Seperti biasa, aku keluar dengan sepeda kesayanganku, Si Hitam. Begitu sampai di tempat parkir sepeda, aku kaget melihat banyak sepeda, termasuk sepedaku, sudah ditempelin kertas pengumuman. Aku takpaham karena pengumuman itu tertulis dalam karakter Mandarin.
Aku ga bisa baca, mau mencabut kertas itu aku tidak berani, mau keluar dengan kertas itu tetap terpasang di sepeda juga tidak berani. Akhirnya aku jalan kaki saja ke warung makan vegetarian yang tidak jauh dari kampus, cuma 200 meter dari pintu gerbang belakang.
Setelah membeli makan aku kembali lagi ke tempat parkir tadi untuk memotret kertas pengumuman itu dan aku perlihatkan ke pihak kantor internasional. " Kamu ga punya permit untuk parkir Usman, kamu harus bayar dulu untuk memperoleh izin parkirnya," kata mereka. "Sepeda aja harus permat-permit segala," gumamku. " Tapi jangan cemas, ga mahal kok, mobilku aja cuma 1000 NT per semester, apalagi sepeda, pasti murah banget," katanya lagi. Akhirnya aku keluar kantor urusan internasional itu. Soal permit parkir besok mau dibelikan oleh dia, aku besok ke kantor tinggal ambil saja dan menggantikan uangnya.
|
Pengumuman di sepeda |
Sampai ke lab aku menanyakan lagi ke teman Taiwan dengan menunjukkan foto pengumuman itu. " Oh, ini maksudnya kalau selama sebulan kamu tidak mencabut pengumuman ini di sepedamu, mereka akan menganggap sepeda ini tidak ada pemiliknya, dan akan segera disingkirkan," kata temanku itu, "karena di sini sudah terlalu banyak sepeda padahal pemiliknya sudah ga ada lagi karena telah lulus, tapi sepedanya tetap ditaruh di situ," lanjutnya. " kamu juga harus punya permit untuk parkir sepeda di kampus, kayak ini," kata temanku itu sambil menunjukkan stiker permit. Namun stiker itu untuk sepeda motor sementara aku harus membeli untuk sepeda (saja).
|
Tiket permit parkir sepeda motor |
Ya. sekarang aku tahu. Kalau ga dibuat seperti itu pasti tempat parkir akan penuh dengan sepeda rongsokan bekas peninggalan mahasiswa.
Hmmm. Tengkyu mai fren....
No comments:
Post a Comment