Tidak sepenuhya aku ketahui, angin ribut atau taifun di Taiwan begitu menakutkan bagi saya. Memang, saya ini penakut dan cepat cemas hampir kepada hal-hal kecil sekalipun. Apalagi taifun di Taiwan, yang sebelumnya sudah digembar-gemborkan akan terjadi.
Prediksi badan urusan cuaca di Taiwan, setahu saya tidak pernah meleset. Dua kali saya mengalami taifun di Taiwan dan kedua-duanya akurat sebagaimana perkiraan mereka. Jika mereka bilang akan terjadi taifun maka terjadilah ia sesuai jadwalnya. Sehingga penduduk atau mahasiswa semua mempersiapkan diri dengan mengoleksi makanan karena besok mereka tidak akan keluar rumah.
Mungkin karena prediksi taifun ini diwartakan terus-menerus sehingga menjadi heboh sedemikian rupa, saya jadi takut dibuatnya. Bahkan malam ini sehabis shalat isya di lab, saya langsung kabur ke asrama. Karena setelah saya mengintip keluar lab, tidak ada satupun manusia yang lalu-lalang di luar sana.
Lab yang tertutup rapat dan kedap suara, benar-benar membuat saya tidak tahu apa yang terjadi di luar. Namun begitu keluar ketika mau pulang, saya harus menunggu beberapa saat karena angin ternyata begitu kencang. Suara gemuruh angin tak beraturan menggema sebagai mau mencabut nyawa. Arah angin tidak teratur sama sekali, kadang memutar, kadang menghempas dan pergi, kemudian beberapa saat kembali lagi.
Intensitasnya, sampai saya menulis ini, semakin bertambah. Asrama saya sekarang yang tidak berjendela kedap suara, membuat telingaku dapat mendegar dan mataku dapat melihat dengan jelas tingkah laku taifun malam ini. Pepohonan yang hanya bebarapa batang di antara bebangunan kota seakan menjerit meraung keras. Dahan-dahannya kadang terhempas ke dinding bangunan yang keras.
Sebenarnya kekuatan angin semacam ini sering saya jumpai di Aceh dan Jogjakarta. Cuma di sana kan tiada yang peduli dengan badai. Kita tidak pernah tahu besok atau lusa akan terjadi badai. Pewarta pun baru mengabarkan ketika ada pohon yang tumbang, misalnya, menimpa bus dan setengah penumpangnya tewas. Atau ada rumah yang disapu atapnya oleh kuatnya angin. Berita itulah yang sering kita dengar. Namun sebelum terjadi, semuanya diam seolah berita tak laku.
Di Taiwan ini beda, satu hari sebelum taifun terjadi, semua orang sudah tahu kalau besok akan terjadi angin ribut ini. Dan memang akan terjadi. Kerja badan yang mengurusi cuaca memang maksimal sekali di Taiwan. Taifun memang tidak bisa ditolak tapi mitagasi (pencegahan efek dari) bencana dapat terlaksana dengan baik karena semua masyarakat sudah siap. Sehingga beberapa kali taifun yang terjadi di Taiwan adalah nirkorban, tak ada korban yang jatuh.
Satu lagi yang menarik, walaupun badai sebegitu kencangnya seperti malam ini. Tapi listrik tidak mati. Saya rasa ini karena jaringan kabel listrik di Taiwan ada di bawah tanah. Tidak gelantungan di pinggir jalan. Jadi, walaupun taifun sebegitu kuatnya seperti malam ini, tapi kamar kami tetap terang.
No comments:
Post a Comment