Keindahan kasur lembut lentur itu sirna seketika saat aku meninggalkan kampung menuju Taiwan. Di Taiwan saya tinggal di asrama dengan kasur busa yang hanya setebal dua inci yang kerasnya minta ampun itu. Karena memang hanya kasur itu yang tersedia di toko kampus. Dan, semua mahasiswa pun memakai kasur tipis itu.
Di minggu-minggu pertama di Taiwan, bukan main sulitnya untuk tidur nyenyak. Tapi beberapa minggu kemudian badanku sudah bisa menyesuaikan diri. Tulang punggung tak terasa nyeri lagi dan leherku tak seberapa sakit lagi dan menghilang seiring waktu.
Kasur busa ini di sekujur permukaan bawahnya tertempel bilah-bilah bambu selebar jempol orang dewasa, yang kelak baru aku ketahui ternyata permukaan berbambu itu digunakan orang Taiwan untuk tidur ketika musim panas tiba. Ketika musim dingin datang, mereka membalikkannya untuk tidur di atas permukaan berbusa. Kasur ini memang dirancang untuk dua musim; panas dan dingin.
Sehingga Kasur ini bisa dipakai bolak-balik sesuai musim. Karena diyakini bahwa tidur diatas jalinan bambu dapat memudahkan badan untuk membuang panas. Sebaliknya, kasur busa justru lihai menjebak panas sehingga badan tidak kehilangan kalor ketika musim dingin.
***
Sejauh ini, yang menjadi masalah bagi orang Taiwan pada kasur sepertinya adalah suhu udara dalam setiap musim. Bukan lunak atau tidaknya. Buktinya, saya tak pernah menemukan kasur lunak di sini. Semuanya keras. Teman saya bilang, orang Taiwan memang suka tidur di "muban" - dipan tak berkasur." Seperti tentara, mereka biasanya tidur di muban.
Awalnya aku berpikir bahwa kasur keras itu hanya untuk mahasiswa saja yang tinggal di asrama. Tapi ternyata tidak demikian. Beberapa teman yang menyewa apartemen juga mendapati kasurnya keras bagai batu-bata. Kadang mereka harus menggandeng beberapa kasur tipis untuk memberi efek kelenturan.
Jadi, lunak dan kerasnya kasur ternyata produk dari budaya juga, ya? Sehingga kalau mau tidur di kasur lunak seperti di Indonesia, kayaknya bukan Taiwan tempatnya.
Kasur busa dengan satu sisi terpasang bilah-bilah bambu. Sumber gambar: Internet |
Posisi gelaran kasur saat musim panas. Sumber gambar: Internet |
Malam kak. Aku mau tanya niih. Karna bentar lg aku kesana mau pertukaran pelajar. Harga kasurnya berapaan ya kak kalo di rupiahkan? Makasiiih
ReplyDeleteWaduh, lupa saya, Dek. Tapi yang jelas nggak mahal
DeleteKak mau tanya doong. Harga kasurnya berapa ya kak?
ReplyDelete