![]() |
Kopiah haji dari Arab |
Namun, bagaimana tertularnya? Antrean haji untuk Aceh saja sampai sekarang sudah seperempat abad. Daftar sekarang, dua puluh lima tahun mendatang baru bisa naik haji.
Karena demikian adanya, ingin rasanya naik haji melalui Taiwan sebagaimana yang dilakukan Teungku Haji Husaini ini. Setor ongkos sekarang, haji besok langsung berangkat. Yang lebih menariknya lagi, pulang dari haji, jamaah haji Taiwan diundang oleh presiden Taiwan ke istana. Bulu kuduk siapa yang tidak meremang? Sehabis dipanggil Tuhan ke rumah-Nya, dipanggil pula oleh Presiden untuk datang ke istananya.
Tapi, dengan wajah suram, naik haji tanpa didampingi istri bukan cita-citaku semenjak tahun satu aku menikah. Karena bagiku suami-istri itu satu paket, haji juga harus satu paket, haji-hajah. Tentu lain halnya kalau masih lajang, janda, dan balu, Tuhanlah yang akan mendampingi mereka dan menyambutnya sebagai tamu-Nya.
Istimewa pula, uang 140 juta rupiah (untuk haji dua orang di Taiwan) masih terlalu mahal bagi keluarga kecil kami. Mengingat ongkos naik haji di Taiwan sekitar 170 ribu NTD, sekitar 70 juta rupiah, seharga haji plus di Indonesia. Karena kami rezekinya belum plus, masih reguler, maka haji reguler saja. Dan menunggu seperempat abad.
No comments:
Post a Comment