Menurut sahib riwayat yang dapat kupercaya, salah satu sebab profesorku tidak mau kembali ke almamaternya NKCU dan menjadi profesor di sana adalah, ia merasa segan bekerja dengan guru-gurunya.
Ditakutinya kerjanya tidak bisa maksimal akibat segan hatinya bila suatu saat harus berdebat atau berselisih paham dengan guru-gurunya dalam sebuah urusan. Akhirnya, ia memilih hijrah ke kampus lain, menjadi profesor di NKUAS, dan sekarang menjadi pembimbingku, guruku. Begitulah ia menjaga diri dengan cara menghindari posisi yang cenderung dekat dengan kedurhakaan kepada gurunya.
Wajar ia mengambil langkah itu. Karena lumrah terjadi, dengan kolega di kantor pasti ada saja masalah yang mengakibatkan kita harus berdebat dan kadang marah-marahan. Walaupun nanti akan berbaik-baikan lagi, tetapi jika koleganya adalah guru kita, rasanya tak enak hati dilihat penduduk langit. Kalau sama kolega biasa, kita berdebat sampai pecah urat leher pun tak mengapa. Tapi kalau sama guru, amit-amit. Jadi, sekali lagi, wajar profesorku memilih kampus lain untuk karirnya.
Aku jadi teringat diriku sendiri. Aku alumnus teknik mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe, dan sekarang aku juga menjadi dosen di sana. Terbalut berkelindan dengan guru-guruku, yang dulu membimbingku. Aku sudah memilih jalur ini, jalur yang ditakuti profesorku, menjadi kolega guru-guruku yang sangat aku hormati dan cintai. Aku pun sudah siap bekerja semaksimal mungkin dengan berusaha untuk tetap menghormati mereka sebagai guru-guruku, menjaga perasaannya.
***
Tanggal 28 September di Taiwan diperingati sebagai Hari Guru. Tahun ini tanggal itu bertepatan dengan mendaratnya taifun Megi yang mengacak-acak punggung Taiwan. Karenanya, sekolah pun diliburkan, kantor pun ditutup rapat selama dua hari. Kami sebagai murid, baru bisa memperingatinya kemarin, Kamis 29 September.
Dua paket hadiah mewakili cinta seluruh peserta lab kepada profesor pun diserahkan setelah rapat. Dalam kantong itu terselip pula satu amplop berisi ucapan "selamat hari guru" dari kami semua. Aku menulis kalimat singkat "Happy Teacher Day, Professor. I love you. By Usman."
Tidak seperti di Indonesia di mana hari guru ditetapkan bertepatan dengan ulang tahun PGRI. Di Taiwan, hari guru diperingati pada hari lahirnya Konfusius - Mahagurunya orang Tiongkok. Bahkan oleh penganut agama Kong Hu Cu, Konfusius ini diakui sebagai nabi. Banyak kata-kata mutiaranya yang memecut jiwa kita untuk terus belajar dan mengajar.
__________
Foto: Bunga ucapan hari guru di pintu salah satu kantor profesor di NKUAS.
![]() |
Bunga ucapan hari guru di pintu salah satu kantor profesor di NKUAS |
No comments:
Post a Comment