"....Perempuan itu persis seperti sepeda motor tua Pak Geusyik. Asal masih bisa ditunggangi, sebentar-sebentar ada saja orang kampung yang mau meminjamnya. Pak Geusyik pun tak begitu keberatan meminjamkan sepeda motor tuanya itu.
Baru saja dibawa pulang oleh yang satu, yang kedua datang dan membawanya pergi lagi. Dikembalikan oleh yang kedua, yang ketiga datang membawanya lagi. Dan begitulah seterusnya, kadang-kadang sampai malam pun masih dipakai orang.
Namun, manakala ban sepeda motor tua yang malang itu sudah bengkak dan mau meledak, maka saat itulah tidak ada lagi orang yang mau meminjamnya. Lebih celaka lagi, tak ada satu pun orang yang mau bertanggungjawab atas kerusakan sepeda motor tua itu.
Maka sekarang tinggallah Pak Geusyik sendiri menangisi sepeda motor tuanya. Menyesali kebodohannya. Merutuki rakyatnya yang tidak bertanggungjwab...."
__________
Notabene:
- Teungku adalah sebutan orang Aceh untuk ahli agama. Kalau di tanah Jawa disebut dengan Kyai.
- Pak Geusyik adalah sebutan untuk Bapak Kepala Desa di Aceh. Hierarki kepemimpinan di Aceh mulai dari bawah sampai atas adalah: Kepala Keluarga, Kepala Lorong, Ketua Dusun, Geusyik, Mukim, Camat, Bupati/Walikota, dan Gubernur. Tidak ada Ketua RT/RW dan Lurah di Aceh.
No comments:
Post a Comment