Mungkin hari ini adalah perjalanan balik tercapek yang pernah saya alami selama terbang bersama Air Asia. Betapa tidak, karena alasan teknis, pesawat yang seharusnya menerbangkan saya ke Kuala Lumpur dari Medan akhirnya diundurkan menjadi pukul 17.05 WIB dari jadwal semula pada pukul 12.25 WIB.
Akibatnya, pesawat yang akan menerbangkan saya selanjutnya dari Kuala Lumpur ke Taipei pada pukul 17.25 Waktu Malaysia sungguh tidak terkejar. Akhirnya saya dipindahkan ke pesawat keesokan harinya (14/9) yang akan terbang ke Taipei pada pukul 10 pagi waktu Malaysia.
Capek menunggu dua kali dengan waktu yang tak pendek benar-benar tes kesabaran yang disuguhkan Air Asia hari ini. Penundaan pesawat baru diberitahukan sehabis magrib ketika saya sudah berkemas-kemas untuk berangkat ke Medan. Tiket bus sudah saya pesan sehingga saya memang lebih baik tidak menunda keberangkatan saya ke Medan.
Saya sampai di Bandara Medan pada pukul 10 pagi. Setelah proses check in kemudian saya harus menunggu sampai pukul 5 sore. Pukul 4 sore saya diberikan makan sebagai dispensasi keterlambatan. Pukul 5 sore tepat saya diterbangkan ke Kuala Lumpur dan mendarat satu jam kemudian sekitar pukul 7 malam waktu Malaysia.
Saya langsung ke konter transit dan sekaligus menanyakan tempat yang dimungkinkan untuk tidur karena sedari kemarin malam saya belum tidur, sementara penerbangan ke Taipei baru terbang esok pagi pukul 10 (14/9). Mereka bilang bisa tidur di mana saja di ruang transit.
Akhirnya dengan berbantalkan tas rangsel, badan berbalut jaket, dan mengenakan kaus kaki, saya menghabiskan malam dengan berbaring pulas di atas lantai ruang transit KLIA2 yang dilapisi karpet lunak. Menjelang shubuh saya bangun dan bersiap shalat dan kemudian sarapan.
Awalnya saya berharap saya akan dihampiri oleh kru Air Asia di Bandara Kuala Lumpur. Tapi ternyata tidak, hanya di Medan saja saya dihitung sebagai korban penundaan. Sementara di Kuala Lumpur saya hanya dikira penumpang biasa yang sedang menunggu pesawat selanjutnya. Sehingga tidak ada pelayanan apa-apa.
Padahal saya beli tiket satu paket, yaitu Medan - Taipei, yang seharusnya di Kuala Lumpur saya juga dihitung sebagai penumpang korban penundaan pesawat. Tentu bukan hanya mengharapkan sebungkus nasi, tapi lebih dari itu, yaitu penginapan. Saya kan pelanggan setia Air Asia, kan?
No comments:
Post a Comment