Friday, October 2, 2015

Beasiswa Dikti Formasi 3+1 Untuk Kuliah Di Taiwan

Barusan kami mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Dikti, mengikuti pertemuan dengan pihak ESIT (Elite Study In Taiwan). ESIT ini adalah semacam badan di bawah kementerian pendidikan Taiwan yang bertugas memberi pelayanan yang dibutuhkan untuk kerjasama pendidikan tinggi antara Taiwan  dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Jadi, segala kesulitan yang kita hadapi selama kuliah di Taiwan, kita bisa menyampaikannya kepada ESIT ini. Sehingga masukan dari kita dapat mereka gunakan untuk mengevaluasi program-program yang dirasa masih kurang baik. Setiap tahun ESIT beraudiensi dengan para mahasiswa yang berangkat dengan beasiswa dari negara yang terikat kerjasama dengan mereka.

Kami, mahasiswa S3 yang mengambil beasiswa DIKTI 3+1 , adalah salah satunya. Maksud dari 3+1 adalah: selama tiga tahun studi doktor di Taiwan, semua beasiswa akan ditanggung oleh DIKTI. Namun, jika tidak selesai dalam tiga tahun, maka tahun keempat beasiswa akan dibebankan kepada pemerintah Taiwan. Ini sudah ditandatangani dalam bentuk MOU.

Sebagai mana biasanya, kuliah doktor sungguh sulit diselesaikan dalam waktu tiga tahun (walaupun kemungkinannya tetap ada). Maka, hari ini pertanyaan yang keluar dari mulut kami adalah melulu tentang itu, tentang beasiswa di tahun keempat.

Kami masih meragukan akan besaran nilai beasiswa dari Taiwan yang diberikan pada tahun keempat itu. Mengingat di Taiwan ada dua jenis beasiswa: beasiswa kampus dengan besaran maksimum 10.000 NTD per bulan (ini beasiswa yang sangat sedikit), dan beasiswa dari pemerintah Taiwan dengan besaran 20.000 NTD per bulan (ini besar, sama dengan beasiswa DIKTI).

Yang kami takutkan adalah, pada tahun keempat kami akan diberikan beasiswa yang kecil itu. Suatu jumlah yang sangat berbahaya untuk mahasiswa doktor. Jangankan untuk ditabung, untuk makan saja tidak cukup. Kami tidak mau harus berkerja paruh waktu sementara memikirkan penelitian saja sudah membingungkan. Tapi semua itu ternyata hanyalah kekhawatiran kami saja. Pihak ESIT mengatakan, "Jangan kuatir tentang itu."

Pimpinan ESIT menyatakan dengan tegas bahwa besaran yang diberikan pada tahun keempat adalah sama dengan standar yang diberikan oleh DIKTI. "Bisa saja kurang atau lebih sedikit, tapi saya pastikan tidak akan jauh dari standar DIKTI," demikian pimpinan ESIT menambahkan.

Sementara bagaimana cara mendaftarkan beasiswa tersebut, pihaknya mengatakan bahwa nanti pihak kampus akan mengatur bagaimana cara mendaftarkannya. Yang jelas, kata dia, jangan pernah meresahi beasiswa itu. Tetap saja terus kuliah, karena beasiswa itu akan diberikan sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

Sehabis acara audiensi itu, saya pun melenggang pulang dengan perasaan gembira seraya menjinjing kue oleh-oleh dari ESIT yang diberikan pada akhir acara. Sekarang aman, beasiswa saya dipastikan aman di tahun keempat dengan jumlah setara dengan DIKTI. Walaupun, sebenarnya, saya mau lulus tiga tahun. Yang tahun keempat itu khusus untuk pengaman seandainya cita-cita tidak tercapai.
Foto bersama rombongan ESIT. Saya dua dari kiri (baju kotak-kotak). Foto: Muhammad Farid

No comments:

Post a Comment