Tuesday, May 2, 2017

Kamar Mandi Itu Untuk Mandi

Sebuah papan plastik berukuran panjang-lebar sejengkal berisi empat peringatan berupa larangan, tertempel di bagian dalam daun pintu kamar mandi di sebuah warung Indonesia di bilangan Kaohsiung Main Station, Taiwan Selatan. Papan peringatan itu benar-benar membuat saya tertarik, dan tentu memfotonya.

Empat peringatan itu diilustrasikan dalam bentuk sketsa. Menarik, salah satu peringatan itu kira-kira maksudnya sebagai: “Dilarang bersetubuh di kamar mandi ini.” Ilustrasi yang dipilih adalah sketsa sepasang wanita-lelaki sedang melakukan “oral sex” yang kemudian disilang dengan garis merah, sebagai tanda dilarang.

Demi melihat ini, saya tertawa, mengambil ponsel dan menjepretnya. “Hei, apa itu foto-foto?” yang punya warung rupanya melihat tingkah saya, bertanya. Ia mendekat. Saya menunjukkan sketsa tersebut, kami pun sama-sama tertawa. Yang punya warung kemudian kembali ke aktifitasnya. Saya pun meneruskan keperluan saya di kamar mandi itu.

Pertanyaan saya, kenapa aktifitas seks itu yang dipilih untuk mewakili segudang aksi seks yang lain? Akhirnya setelah saya pikir-pikir, saya mendapatkan jawabannya, sekalipun belum tentu benar. Yaitu karena aksi itulah yang mudah digambar sketsanya dan yang melihatnya pun akan cepat paham maksudnya, dan tentu agak lebih sopan tinimbang sketsa aksi yang lain.

Tentu dengan peringatan tersebut, kita juga dilarang hal-hal lain yang sebangsa dengannya, termasuk di dalamnya adalah merancap atau seks swalayan. Karena kamar mandi itu adalah untuk mandi. Bukan untuk yang lainnya.

Lagipula, jika hal itu dilakukan di kamar mandi umum, apa nanti tidak kasihan sama orang lain yang mungkin banyak mengantre di luar? Kan, bisa-bisa sampai setengah jam sendiri itu, atau malah lebih. Jadi, simpan saja fantasinya untuk sementara waktu jika sedang di tempat umum.

Sketsa peringatan larangan berhubungan badan di sebuah kamar mandi di Taiwan.

No comments:

Post a Comment