Monday, June 26, 2017

Bom Panci

Akhirnya, prosesi refreshing saya di pinggir jalan depan kampus terpaksa harus saya hentikan akibat ulah sepasang laki-bini bersama seorang anak kecil mungilnya.

Anak kecil itu begitu lincah, lasak serasa tak bisa diam. Berlari kesana-kemari. Manakala ia hampir mendekati pinggir jalan, ibu-bapaknya bersorak berbarengan dengan suara yang omaigot lantangnya, untuk memanggil anaknya agar menjauh dari jalan.

Dua kali anak itu mendekati jalan, dua kali pula suara sorakan ibu-bapaknya selantang suara bom panci Kampung Melayu, menggetarkan awang-awang. Dan, dua kali pula saya kaget di saat sedang larut dalam bait-bait cerita novel yang sedang saya baca.

Jalanan masih ramai, udara menghangat seiiring menuju puncak musim panas di pertengahan Juli. Hiruk pikuk jalan ini, udara hangat ini, sekarang kutinggal menuju lab yang sepi dan dingin. Sesepi dan sedingin hatiku sebagai anak dagang di hari-hari yang Fitri ini.
__________
Hasyiah:
Anak dagang adalah orang perantauan; anak rantau (KBBI).

No comments:

Post a Comment