Friday, January 3, 2014

Puisi: Rindu

Sahut-menyahut dengkuran para calon doktor memecah kesunyian malam.
Mereka lelap, aku tak bisa tidur.

Pikiranku melayang terbang melintasi dinginnya kota Kaohsiung.
Ke sebuah desa kecil yang tak pernah sepi.

Tiada sedih di sana,
Karna ada senyumnya.

Blang Bidok, di atas punggungmu disematkan mutiara hidupku.
Aku rindu kau karena dirinya.

Hawa dinginmu kuharapkan untuk tidur lelapnya
Kesunyian malammu kuharapkan untuk mimpi indahnya.

Selamat malam istriku
Aku tak bisa tidur

Kaohsiung, 4 Januari 2014

No comments:

Post a Comment