Wednesday, April 23, 2014

Ujian Kualifikasi Untuk Kandidasi Doktor

Alhamdulillah, akhirnya hari ini aku mengetahui kapan ujian kualifikasi doktorku diadakan; yaitu pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014. Dengan keluarnya jadwal tersebut tentu memudahkanku untuk mengatur strategi belajar untuk menaklukkan ujian yang sangat membosankan itu. Ujian yang kalau aku tidak bisa lulus dalam waktu 2 tahun terhitung dari tanggal masuk awal kuliah, maka aku akan dikeluarkan dari kampus ini. Suatu ancaman yang sangat menakutkan bagiku.

Ujian Kualifikasi ini adalah salah satu syarat untuk mendaftar menjadi kandidat doktor di kampusku ini; National Kaohsiung University of Applied Sciences. Syarat lainnya adalah telah mengikuti 6 matakuliah dengan minimal 4 matakuliah harus diambil pada jurusan tempat kita kuliah, sedangkan sisanya boleh ambil matakuliah dari jurusan lain.

Untuk 6 matakuliah sudah aku lalui beberapa waktu yang lalu. Tiga matakuliah telah saya tuntaskan ketika mengikuti Degree Bridging dulu, dan tiganya lagi saya ambil pada semester 1 kemarin. Sehingga tuntaslah sudah 6 matakuliah.

Memyelesaikan 6 matakuliah bagiku tidaklah sulit karena komponen penilaiannya tidak hanya pada ujian saja, tetapi ada komponen tugas dan presentasi. Sehingga nilai 70 yang merupakan syarat minimal kelulusan sangatlah mudah didapatkan. Tapi untuk ujian kualifikasi ini sangatlah beda, nilai secara mutlak diambil dari ujian yang hanya berlangsung 100 menit itu.

Untuk jurusan Teknik Mesin di kampusku ini disayaratkan mengambil dua ujian kualifikasi, kita bebas memilih dua matakuliah apa saja dari beberapa matakuliah yang ditawarkan oleh jurusan. Aku memilih Precision Manufacturing dan Engineering Material.

Rencana awal aku ingin memilih Dynamics dan Engineering Mathematics dengan alasan tidak terlalu banyak hafalannya. Namun setelah membaca perkembangan kinerja otakku selama semester pertama, saya bisa menyimpulkan bahwa kerjanya sudah sangat jauh berbeda ketika saya kuliah S1 dulu. Sehingga aku harus mengubah peta strategi belajar karena Usman dulu bukanlah yang sekarang. Usman yang dulu masih muda, namun Usman yang sekarang sudah tua. :-D

Karena sekarang aku sudah agak berat untuk menyelesaikan hitungan-hitungan yang sulit, maka langkah yang baik adalah aku harus menata lagi matakuliah apa yang harus aku ambil. Sehingga kuambillah matakuliah yang dua itu yang mungkin agak ringan walaupun sejak SMA saya benci pelajaran hafalan.

Untuk persiapan ujian ini, memang aku telah diberitahu materi-materi apa saja yang akan diuji; yaitu judul buku dan bab-bab dari mana soal itu diambil. Untuk Engineering Materials ada sembilan bab yang harus aku baca, sedangkan Precision Manufacturing sebanyak empat belas bab. Lumayan sangan banyak bagiku. Materi-materi itu semua harus dihafal di luar kepala karena ujiannya bersifat tutup buku. Bagiku ujian tutup buku itu benar-benar menyiksa, makanya saya tidak pernah membuat ujian tutup buku buat mahasiswaku, karena aku sendiri terus terang tidak sanggup.

Untuk semester dua ini aku tidak mengambil matakuliah apapun karena sudah cukup enam matakuliah, dan Profesorku juga tidak menginjinkan aku mengambil matakuliah lagi. Dia menginginkan agar aku fokus saja pada ujian kualifikasi. Sehingga aku hanya memusatkan pikiranku untuk ujian kualifikasi ini saja. Maka sebagian besar materi itu pun sudah habis kubaca. Walaupun tetap ada satu atau dua subbab yang kuloncati.

Walaupun waktu untuk persiapan sangatlah banyak dan lumayan panjang tetapi aku merasa sangat sedikit materi yang kubaca kemudian lengket di ingatanku. Aku merasa hanya 30 persen yang aku ingat. Suatu capaian yang sangat menakutkan. Maka untuk mensiasati itu untuk sementara saya berhenti saja belajarnya dan tanggal 1 Mei aku mulai lagi sampai satu hari sebelum ujian.

Mulai 1 Mei aku berencana mulai belajar dengan cara latihan soal saja setiap hari. Saya rasa ini adalah cara yang terbaik untuk meloloskan ujian apapun. Karena dengan memecahkan soal dengan cara tulis tangan itu telah dapat menolongku dalam beberapa ujian di jenjang pendidikanku sebelumnya. Misalnya ketika mengikuti ujian komprihensif dulu di UGM. Terbukti cara belajar demikian sangatlah efektif.

Jadi dalam dua minggu ini aku santai saja dulu sampai awal Mei datang. Mohon doanya dari teman semua......

5 comments:

  1. Jadi malu saya pak dengan bpak, bpak msh saja trus belajar. Saya mash saja jalan di tempat.

    ReplyDelete
  2. Memang kita harus belajar terus walaupun tidak harus formal seperti saya. Semangat

    ReplyDelete
  3. Trimakash Pak ats smangatnya. Saat ini saya sedang belajar dalam dunia penulisan. Ya langkah mudah dengan ngeblog dahulu

    ReplyDelete
  4. Sip Mantap. Lanjutkan adoe. Yang muda tentu masih sangat banyak waktu

    ReplyDelete
  5. Saya doakan segera kelar kualifikasinya, saya juga mohon doa agar semester depan sudah siap kualifikasi :D

    ReplyDelete