Ternyata di Banda Aceh banyak sekali semut hitam besar. Orang Aceh Utara menyebutnya dengan sidom peng.
Dulu waktu menyewa kamar kos di kampung Bandar Baru juga banyak sekali semut itu. Sekarang saya menyewa rumah di Lambaro Skep karena kami sudah punya bayi. Di rumah ini ternyata juga tak luput dari bulan-bulanan semut.
Cuma waktu tinggal di Bandar Baru semutnya tidak terlalu banyak. Namun di rumah Lambaro Skep sekarang kayaknya rumah saya ini berada di atas sarang semut. Semutnya dari yang masih bayi dan bersayap sampai ke nenek-nenek.
Ada beberapa lubang akibat rekahan di sudut pertemuan antara dinding dan lantai sehingga semut masuk ke rumah berbondong-bondong melalui lubang itu.
Ketika musim hujan jumlahnya bertambah. Bahkan tadi malam saya tidak bisa duduk di ruang tamu sehingga harus lari ke kamar padahal belum mau tidur.
Gigitannya lumayan berbahaya. Walaupun tidak berbisa tapi sanggup merobek kulit dan berdarah. Sore kemarin telunjuk anak saya digigit sampai berdarah. Tadi malam giliran jempol kaki saya yang jadi sasarannya dan juga berdarah.
Hari ini rencana saya ingin membeli semen di toko bangunan untuk menutupi lubang yang menjadi jalan semut untuk masuk ke rumah.
Mungkin bagi Anda yang baru mau tinggal di Banda Aceh jangan kaget jika menjadi sasaran serangan semut hitam besar di malam pertama Anda tidur di Banda Aceh.
No comments:
Post a Comment