Friday, September 4, 2015

Harga Becak Malam Di Banda Aceh

Malam itu saya tiba di terminal bus Batoh Banda Aceh sekitar pukul 2 malam. Rencana awal saya ingin naik taksi dari terminal itu ke kawasan Lambaro Skep karena kami membawa serta putri kami yang masih bayi berumur 9 bulan. Namun ketika turun bus tidak satu pun sopir taksi yang menawarkan jasanya di depan pintu bus.

Ternyata taksi tidak ada pada jam 2 malam di terminal Batoh. Mata saya menyapu ke seluruh sudut terminal, namun tak satu pun taksi yang terlihat. Akhirnya secara terpaksa saya harus memilih naik becak dan menerobos angin malam kota Banda Aceh.

"Becak, Bang," ujar salah satu tukang bacak di depan pintu bus menawarkan jasanya.
"Lambaro Skep berapa, Bang ?," tanya saya
"30 ribu, bang," jawab tukang becak sambil mengulurkan tangannya untuk mengambil tas kami.

Saya menanyakan ke istri saya yang sudah terbiasa pulang pergi Blangjruen Banda Aceh. Namun belum saja istri saya menjawab, tukang becak itu langsung menyela,"kalau malam memang segitu Bang." Akhirnya saya pun menyetujuinya dan kami pun berangkat.

Kami menaikkan barang bawaan yang lumayan banyak itu. Penuh juga becak itu dengan barang-barang kami yang berjumlah enam karsus Indomie itu. Kalau dihitung-hitung jatuhnya murah juga ongkos becak 30 ribu ke Lambaro Skep dengan barang sebanyak itu.

Mungkin tadi pas memberi harga, tukang becak tidak melihat barang kami. Mungkin dia berpikir hanya kami saja yang naik dengan satu tas rangsel.

No comments:

Post a Comment