Kesulitan itu muncul justru dari pengucapannya, pronunciation-nya. Mengingat dulu waktu saya menghafal kosa kata bahasa Inggris, kurang begitu peduli dengan ketepatan pengucapan. Maklum, masih bayi.
Sekarang, kata-kata yang kurang saya yakini pengucapannya, saya cek ulang lagi sebelum menggunakannya dalam presentasi. Sebagai contoh, kata-kata yang saya cek lagi pengucapannya malam ini antara lain: cartilage, minisci, cortical, isotropic, dan beberapa kata lain.
Rata-rata, kata-kata yang saya klarifikasi pengucapannya itu sudah lama saya tahu artinya. Namun, sebagaimana penyakit umum orang-orang kita, lebih suka menerka-nerka sendiri pengucapan bahasa Inggris. Kadang benar, namun banyak juga yang salah, karena kita memiliki kecenderungan mengucapkan bahasa asing sesuai dengan bahasa kita sendiri.
Selain itu, kita harus tahu bahwa bahasa Inggris itu tidak mempunyai peraturan dalam pengucapannya, seperti "oo" jadi "u", "a" jadi "e". Peraturan semacam itu sebenarnya tidak pernah ada dalam tata bahasa Inggris. Yang benar adalah, jika kita ingin tahu pengucapan bahasa Inggris yang benar, kita harus melihat cara bacanya di kamus.
Namun, yang namanya berbahasa asing, terkadang kita secara reflektif mengucapkan kata bahasa Inggris dengan cara Indonesia. Apalagi kata-kata yang sudah sering kita pakai dalam bahasa Indonesia, seperti "isotropic", maka kita akan cenderung mengucapkannya dengan "isotropik". Tentu hal ini membuat audien menjadi bingung.
Oleh karena itu, ketika saya sedang membuat slide powerpoint untuk presentasi, saya selalu mengecek pengucapan bahasa Inggris saya dengan menggunakan google translate. Jika masih kurang yakin, kadang juga saya cek lagi ke kamus daring lainnya, seperti Oxford dan Merriam Webster.
Walaupun sekarang masih ada orang yang alergi dengan google translate yang merupakan salah satu perangkat penerjemah daring yang terkenal itu, saya sudah lama menjadi pengguna setianya.
Pandangan negatif terhadap mesin penerjemah racikan google itu saya duga karena google translate sering disalahgunakan oleh orang yang rendah kemampuan tata bahasanya. Sehingga hasil terjemahan google translate tidak disunting lagi.
Padahal, sebagai mesin penerjemah, google translate benar-benar sangat membantu kita dalam mengungkapkan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris. Tentunya, kita harus menyunting hasilnya. Nah, pada proses penyuntingan itulah penguasaan tata bahasa kita sangat dibutuhkan.
No comments:
Post a Comment