Tuesday, October 6, 2015

Mubazir Di Dunia Nyata Dan Maya

Tidak terbantahkan kalau mubazir itu adalah suatu hal yang sangat dilarang dalam semua agama. Apalagi Islam, dalam Alqur'an dengan gamblang Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (QS. Al Isra: 27)

Bahkan guru ngaji saya dulu suatu ketika sedang mengkaji Kitab Minhajul Abidin, menyatakan bahwa mubazir itu bukan hanya mendapat siksa di akhirat esok, tetapi di dunia pun kita akan dihukum oleh Allah dengan cara dimiskinkan, atau dipapakan.

Mulai saat itu, cara saya memperlakukan rezeki yang diberikan oleh Allah drastis berubah. Salah satu contohnya: ketika menghadiri suatu pesta perkawinan, saya tidak pernah lagi mengambil nasi yang banyak. Saya selalu mengambil makanan dalam jumlah yang aman: jumlah yang jika makanan yang saya ambil itu tidak enak, saya masih mampu menghabiskannya.

Sehingga nasi tidak tinggal berserakan di piring dan dibuang ke tong sampah atau ke selokan-selokan. Hal yang sama juga saya lakukan ketika makan di rumah, dan juga ketika membeli makanan di luar untuk dibawa pulang ke rumah.

Dalam hal membeli makanan di luar, sebelum membeli biasanya saya menelepon dulu ke rumah untuk memberitahu bahwa saya mau membeli makanan. Saya ingin tahu ada berapa orang yang mau makan. Karena sering terjadi, makanan akan tinggal tanpa disentuh sedikit pun, kemudian basi dan kadang esok pagi bebek pun sudah tak mau memakannya lagi.

Itu dalam hal makanan, bagaimana dengan di dunia maya? Adakah kemubaziran di sana? Jawabannya, banyak. Coba bayangkan, 2 Gb data internet Telkomsel itu berharga Rp87.500 untuk zona pembelian Aceh Utara.

Paket data itu kadang bisa habis dalam waktu satu minggu yang tersedot karena keteledoran dan ketidakpedulian pengguna internet. Misalnya: streaming video, termasuk youtube juga , yang tidak dimatikan ketika sedang meninggalkan gawainya dalam waktu yang lama.

Data habis tersedot sendiri tanpa ada yang memakainya. Hal ini sering terjadi ketika seseorang menggunakan Wi-Fi gratis seperti yang ada di kampus saya sekarang, NKUAS.

Anda bisa membayangkan sendiri keadaan penggunaan internet di kampus ini, yang menyediakan internet gratis dan cepat juga. Menonton youtube bagaikan menonton televisi saja. Di sini, MP3 player yang merupakan perangkat lunak andalan untuk memutar musik di Indonesia, di Taiwan hampir tidak dikenal.

Hal ini karena, jika mau mendengar atau menonton musik tinggal putar saja di youtube. Sehingga saya lihat banyak orang yang lupa, tidak menghentikan youtube-nya ketika meninggalkan komputernya. Artinya data internet tersedot saja percuma.

Pertanyaan yang muncul mungkin: kenapa mubazir? kan gratis? saya tidak membayar sepeserpun untuk itu. Untuk diketahui saja, mubazir itu tidak mengenal dari mana dan punya siapa, asal saja suatu barang yang berhak kita gunakan (termasuk yang gratis) dan kita membuang-buangnya, maka itu juga mubazir.

Satu lagi yang banyak pengguna gawai tidak tahu adalah autplay video di facebook. Saya juga baru tahu sekitar dua minggu yang lalu melalui status Pak Budi Rahardjo yang juga dikenal dengan selebriti IT itu.

Autoplay di facebook itu akan memutar video yang ada di beranda secara otomatis, sehingga kita tidak sadar data internet tersedot untuk pemutaran video itu, padahal kita tidak berencana untuk menontonnya.

Setelah saya mengetahui itu, maka saya langsung menonaktifkan autoplay di facebook saya baik di laptop maupun di telepon pintar saya. Caranya tinggal masuk ke "setting" (pengaturan) kemudian klik "video" dan matikan pemutaran video otomatis. Dengan cara ini, data Anda akan selamat dari terbuang percuma.

Mari kita menghindari mubazir baik di dunia nyata maupun maya.

No comments:

Post a Comment