Friday, January 1, 2016

Tahun Baru, Jamaah Salat Jumat Membeludak Di Masjid Besar Kaohsiung Taiwan

Tahun baru saja tentu tidak begitu berarti apa-apa bagi para jamaah masjid Kaohsiung. Namun, jika tahun baru jatuh pada hari Jumat, itu baru memberi cita rasa spesial bagi para jamaah masjid terbesar di Taiwan ini.

Betapa tidak, karena semua perusahaan menghentikan operasinya pada hari pergantian tahun, maka pekerja Indonesia yang biasanya tidak bisa jumatan di masjid, hari ini tumpah ruah memadati setiap baris saf yang biasanya tak tersentuh itu.

“Jamaahnya banyak. Alhamdulillah,” ujar salah satu pengurus Iwamit (Ikatan Warga Muslim Indonesia Taiwan) yang terlihat buru-buru turun dari lantai 2 setelah melihat jamaah membeludak. Sementara saya baru mau naik setelah barusan selesai dari ruang wudhu.

Setelah saya sampai di atas, saya melihat para jamaah sudah tak muat lagi di dalam ruang salat. Sehingga ada yang harus berdiri di luar dan ada juga yang sudah duduk di tikar tambahan yang digelar di depan pintu masuk.

Tak berapa lama kemudian, beberapa anggota Iwamit membawa beberapa helai tikar tambahan dari bawah. Sandal dan sepatu yang berjajar-jajar di depan pintu terpaksa harus disingkirkan ke pinggir agar bisa digunakan untuk tempat salat.

Ketika salat Jumat dimulai, beberapa dari kami lolos ke dalam dan beberapa lain masih tetap harus salat di luar ruangan. Saya tidak bisa lagi melihat teman-teman yang tertinggal di luar sana, karena saf sangat rapat dan sesak.

Setelah salat, saya langsung keluar dan turun. Saat itu saya baru tahu ternyata banyak jamaah yang tidak kebagian tempat salat di lantai satu. Tikar yang digelar tadi ternyata tidak cukup, jamaah benar-benar mentok ke dinding belakang.

Saya turun ke lantai satu. Di lantai satu saya melihat puluhan jamaah menggelar tikar di ruang yang biasanya digunakan untuk acara pengajian akbar itu. Ruangan ini tepat di bawah ruang salat yang ada di lantai 2. Sementara di lobi utama, ada beberapa ibu pengurus masjid sedang membagi roti dan apel kepada setiap jamaah yang mau keluar.

Biasanya mereka melakukan pembagian ini di depan pintu ruang salat di lantai 2. Namun, karena di situ sudah penuh dengan jamaah, maka mereka memindahkannya ke ke lobi di lantai satu.

Jamaah di luar ruang salat
Jamaah penuh di ruang salat
Foto panorama dalam ruang salat yang saya putar 180 derajat
Para jamaah mendapat oleh-oleh berupa roti dan apel dari masjid

No comments:

Post a Comment