Monday, June 9, 2025

[Peristiwa Parang Sikureung] Jiwa

Ada masalah dengan kita. Ketika yang sakit itu adalah fisik, kita cepat-cepat cari obat ke mantri, dokter, atau klinik spesialis. Tapi giliran jiwa yang sakit, banyak orang abai.

Padahal sama seperti fisik atau badan, jiwa bisa juga menjadi sakit. Dan dia butuh pengobatan yang tepat. 

Yang sering terjadi di kita, jika ada orang mengalami kelainan jiwa, yang dituju malah bukan medis, melainkan dibawa ke dukun, yang kerap akan menambah persolan baru. 

Hari ini (9/6/2025), di jembatan Parang Sikureung, Matangkuli, Aceh Utara, banyak orang berkerumun di sana. Kata salah satu orang di situ, ada anak tenggelam di sungai Keuretoe. Kabarnya, anak yang nahas itu loncat sendiri ke sungai. Dikatakan lagi, anaknya ada kelainan jiwa.

Ketika saya tanyakan adakah yang melihat ketika ia lompat? Mereka menjawab tidak. Cuma, kata mereka, ditemukan sandal dan sepeda motornya diparkir di atas jembatan. 

Lagipula, yang lain berkata, kata orang tuanya, dia sudah beberapa kali mau mengakhiri hidupnya dengan cara mencoba lompat ke sumur. Dan dia juga pernah menyatakan bahwa ada bisikan kalau ia harus terjun ke sungai.

Terlepas dari benar dan tidaknya kabar khalayak itu, sekarang para tim SAR telah turun ke lokasi dan sedang mengobok-obok air sungai agar mayatnya bisa terapung ke atas. Sampai saat ini belum ada kabar anak itu ditemukan.

Dari kabar yang saya terima tadi. Kalau memang itu benar. Memang itu gejala gangguan jiwa: merasa diri tidak berarti, tidak bermanfaat, merasakan adanya bisikan-bisikan, dan ujungnya ingin mengakhiri hidup.

Sebetulnya itu bisa diobati jika masyarakat kita sadar dan tahu bagaimana gejala-gejala gangguan jiwa. Kadang masih bisa diobati dengan terapi psikologis, dan kadang kalau sudah agak parah perlu dibantu dengan obat di spesialis kejiwaan (SPKJ).

Terus terang. Di wilayah Blang Jruen dan sekitarnya banyak penderita gangguan jiwa. Mulai dari psikosomatis: night attack, gangguan kecemasan biasa/umum, dan ada beberapa yang sudah pada tingkat skizofrenia (gila). 

Dan sayangnya, mereka tidak mendapatkan edukasi dan pengobatan yang tepat. Anda semua tahu, sebenarnya ini tugas siapa. 

No comments:

Post a Comment