Friday, May 8, 2015

Dakwah Islam Di Taiwan

Namanya Nuruddin, warga asli Taiwan yang sudah lama memeluk Islam. Dia adalah salah satu jamaah rutin di Masjid Kaohsiung. Walaupun tidak muda lagi, semangatnya tidak sedikit pun berkurang untuk terus memperkenalkan Islam kepada warga Taiwan. Usia hanya mampu menggerus badannya, tidak semangatnya. 

Dalam beberapa hari yang lalu, dakwah dengan membagi-bagikan selebaran tentang Islam pun ia lakukan di sebuah lampu merah perempatan jalan. Papan bertuliskan kalimat "La ilaha illallah" beserta karakter Mandarin yang saya duga merupakan terjemahan atau keterangannya terus dipanggulnya dalam kegiatan yang mulia itu. Kadang-kadang ia harus berpayung untuk menaklukkan gerahnya musim panas yang sedang berlangsung di Taiwan.

Berbicara tentang Islam di Taiwan, dari pengalaman saya selama dua tahun berada di sini, warga Taiwan tidak risi dengan Islam. Saya salat tiap hari di lab mereka tidak bilang apa-apa dan cuek-cuek saja. 

Di sisi lain, sebagian besar teman asli Taiwan yang saya kenal dan masih muda-muda, malah belum pernah tahu sama sekali tentang Islam. Namanya saja belum pernah didengarnya. Soal agama mereka, ketika ditanya mereka lebih cenderung menjawab tidak beragama walaupun mungkin kakek-neneknya dulu beragama.

Dari pantauan saya, di Taiwan kelihatannya semua orang bebas berdakwah, baik Islam, Kristen, maupun agama lain. Saya sendiri sudah beberapa kali dicegat oleh misionaris di Kaohsiung Main Station, juga pernah sekali di pintu asrama. Mereka memperkenalkan Bibel dan sedikit memberi ceramah tentang Kristen disertai dengan pemberian brosur yang berisikan ajakan untuk mengunjungi sebuah laman tentang Kristen.

Semua berlangsung biasa-biasa saja dan aman-aman saja, serta tidak ada satpam yang datang melarang. Hal yang sama juga dialami oleh Nuruddin dalam menjalankan dakwah Islam di perempatan jalan, tidak ada yang menghalau apalagi menangkapnya.

Nuruddin dengan papan dakwahnya. Sumber: Zainal Abidin

Seorang ibu sedang membaca brosur yang dibagikan. Sumber: Zainal Abidin

Seorang anak ikut membantu membagikan brosur. Sumber: Zainal Abidin

No comments:

Post a Comment