Dosen Juga Mahasiswa

Saya memang seorang dosen, tapi itu di Aceh sana. Di Taiwan tentu lain ceritanya. Di sini saya tidak lebih dari hanya seorang mahasiswa biasa. Apapun yang diwajibkan kepada mahasiswa di sini, maka saya juga tak luput dari tugas itu.

Salah satunya adalah piket kebersihan di asrama. Setiap selang lima minggu, satu minggu kami menjadi petugas kebersihan kamar mandi, toilet, dan koridor. Mulai malam Selasa sampai malam Jumat. Tentu bukan seorang diri, ada tujuh orang dari dua kamar yang akan mengemban tugas ini.

Bagiku ini tidaklah berat, tidak lebih dari sepuluh menit pekerjaan ini sudah selesai. Hal ini karena asrama mahasiswa ini boleh dibilang tidaklah kotor karena setiap malam selalu dibersihkan oleh piket, kecuali malam Selasa yang agak sedikit kotor karena malam Sabtu, Minggu, dan Senin semua kegiatan kebersihan diliburkan.

Sudah dua tahun saya tinggal di asrama mahasiswa NKUAS dengan penuh kesabaran. Di samping murah, saya rasa tinggal di asrama ini juga menyenangkan. Saya sekamar dengan satu mahasiswa Vietnam dan satu lagi mahasiswa asli Taiwan. 

Kami bertiga di kamar yang seharusnya diisi oleh 4 orang mahasiswa. Kami sering ngobrol dengan saling menukar informasi tentang budaya negara kami masing-masing. Saya jadi banyak tahu tentang budaya Vietnam yang memiliki catatan sejarah yang sangat panjang itu. Dan saya juga jadi tahu banyak tentang budaya Taiwan.

Sulitnya tinggal di asrama mahasiswa adalah dikarenakan adanya jam malam. Tepat pukul 12 malam, semua penghuni asrama harus sudah berada di kamarnya masing-masing dan akan diabsen, serta tidak boleh keluar lagi kecuali ada alasan yang sangat mendesak. Setelah dicek satu persatu kemudian lampu utama kamar dipadamkan, kecuali lampu belajar yang terpasang pada setiap meja.

Walaupun kesulitan karena harus pulang tepat waktu, sebenarnya jam malam ini sangat baik bagi kesehatan saya. Tidur saya menjadi teratur walaupun kadang-kadang mata tidak bisa terpejam karena terlalu galau memikirkan tugas kuliah.