Harganya, cuma empat ribu rupiah, Bro, Sis! Nggak perlu jual kambing, lembu, kerbau, apalagi tanah. Murah dan meriah sekaligus asyik melihat pemandangan pengguna jalan dan, kalau beruntung, bisa menonton helikopter mendarat di bandara.
Bumbunya, aduhai, yang dipadu dengan saus cabai. Tapi, yang suka pakai saus itu bukan saya. Melainkan istri saya. Jagung bakar saya harus bebas saus. Kalau bisa, juga bebas harga, itu yang saya suka.
Eh, ini rahasia, kalau bisa jangan bilang siapa-siapa, bagi Anda, Bro, Sis, yang pakai behel. Tahu behel? Kawat gigi! Yang kalau senyum kelihatan gigi seperti dipagar kayak kantor camat itu. Nah, bagi yang pakai behel tetap bisa menikmati jagung bakar ini, karena Abang Bakar Jagung juga melayani pengeratannya, dan sahibul behel bisa memakannya pakai sendok.
No comments:
Post a Comment