Medsos di sini maksud saya tentu bukan hanya FB, twitter, google plus, instagram, watsapp dan lain sebagainya. Tetapi juga blog.
Saya ini lumayan cerewet dengan menulis status panjang-panjang di FB dan setelah itu saya kopi-pastekan ke blog. Menulis di status FB saya maksudkan agar apa yang saya tulis mudah diakses oleh teman di FB. Sementara di blog saya khususkan untuk arsip bagi para perambah informasi di google.
Awalnya, tujuan saya menulis di FB dan blog sebenarnya hanya untuk iseng saja, yang lama kelamaan ternyata berubah menjadi hobi. Dan, akibat dari hobi ini, saya dan beberapa teman di FB dan blog memutuskan untuk bertemu langsung, kopdar.
Pertama, sebulan yang lalu, saya bertemu dengan Sdr Zubier Ispir, cendekiawan muda asal Matangkuli. Saya banyak dapat tambahan ilmu darinya. Cuma, pemuda ganteng ini tidak secerewet saya di FB. Mungkin inilah dalil atas kebenaran kata pepatah lama, "Tong kosong nyaring bunyinya."
Yang kedua, dua minggu lalu saya ditelpon oleh seorang jurnalis MetroTV untuk mewawancarai saya sebagai blogger dan warga Keureutoe, untuk membahas tentang Cut Nyak Meutia dan kehulubalangan Keureutoe.
Alasan menemui saya di rumah adalah karena mereka telah membaca tulisan-tulisan saya tentang Cut Nyak Meutia dan Keureutoe di blog. Maka kami pun bertemu dan saya diwawancarainya.
Bisa dibayangkan, pengalaman pertama disorot kamera, saya mendadak bego dan sulit berbicara. Tapi saya senang juga, sekalipun rekaman wawancara saya itu belum tentu ditayangkan.
Terakhir, tadi sore (22 Februari 2017) saya dan T Mustarzil, guru muda asal Jungka Gajah, Aceh Utara, sepakat untuk bertemu. Kami membahas apa saja yang terlintas di pikiran kami. Santai sambil minum kopi.
Satu yang saya tangkap dari teman saya yang baik hatinya ini adalah, ia menyukai sejarah dan pengin juga menulis di blog. Sekalipun sempat gagal mengelola blognya dengan berbagai macam alasan, saya masih melihat bahwa ada aura literasi pada teman saya ini. Ia suka membaca dan sedang mencoba untuk menulis juga.
Dan ada satu lagi yang membuat saya merinding, salah tingkah, dan geer dibuatnya, ia rela menghapus satu pertemanan lain di FB-nya agar dapat meng-add-freind-kan saya. Masya Allah. Bangganya saya ketika menjadi prioritas seperti ini.
Awalnya, tujuan saya menulis di FB dan blog sebenarnya hanya untuk iseng saja, yang lama kelamaan ternyata berubah menjadi hobi. Dan, akibat dari hobi ini, saya dan beberapa teman di FB dan blog memutuskan untuk bertemu langsung, kopdar.
Pertama, sebulan yang lalu, saya bertemu dengan Sdr Zubier Ispir, cendekiawan muda asal Matangkuli. Saya banyak dapat tambahan ilmu darinya. Cuma, pemuda ganteng ini tidak secerewet saya di FB. Mungkin inilah dalil atas kebenaran kata pepatah lama, "Tong kosong nyaring bunyinya."
Yang kedua, dua minggu lalu saya ditelpon oleh seorang jurnalis MetroTV untuk mewawancarai saya sebagai blogger dan warga Keureutoe, untuk membahas tentang Cut Nyak Meutia dan kehulubalangan Keureutoe.
Alasan menemui saya di rumah adalah karena mereka telah membaca tulisan-tulisan saya tentang Cut Nyak Meutia dan Keureutoe di blog. Maka kami pun bertemu dan saya diwawancarainya.
Bisa dibayangkan, pengalaman pertama disorot kamera, saya mendadak bego dan sulit berbicara. Tapi saya senang juga, sekalipun rekaman wawancara saya itu belum tentu ditayangkan.
Terakhir, tadi sore (22 Februari 2017) saya dan T Mustarzil, guru muda asal Jungka Gajah, Aceh Utara, sepakat untuk bertemu. Kami membahas apa saja yang terlintas di pikiran kami. Santai sambil minum kopi.
Satu yang saya tangkap dari teman saya yang baik hatinya ini adalah, ia menyukai sejarah dan pengin juga menulis di blog. Sekalipun sempat gagal mengelola blognya dengan berbagai macam alasan, saya masih melihat bahwa ada aura literasi pada teman saya ini. Ia suka membaca dan sedang mencoba untuk menulis juga.
Dan ada satu lagi yang membuat saya merinding, salah tingkah, dan geer dibuatnya, ia rela menghapus satu pertemanan lain di FB-nya agar dapat meng-add-freind-kan saya. Masya Allah. Bangganya saya ketika menjadi prioritas seperti ini.
![]() |
Saya dan T. Mustarzil |
![]() |
Saya dan Zubier Ispir |
![]() |
Saya dan dua wartawan MetroTV |
No comments:
Post a Comment